Angkot di Palembang Pakai Mobil Listrik DFSK, Layani 2 Koridor

Sumatera Selatan

Angkot di Palembang Pakai Mobil Listrik DFSK, Layani 2 Koridor

Tim detikOto - detikSumut
Kamis, 01 Sep 2022 15:42 WIB
Mobil listrik DFSK Gelora E dipamerkan di Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021. Harga mobil listrik itu ditawarkan mulai dari Rp 480 juta.
Mobil listrik DSFK (Foto: Grandyos Zafna)
Palembang -

Mobil listrik jenis DFSK mulai dijadikan angkutan kota atau angkot di Kota Palembang. Sejak beroperasi Juni 2022 lalu, angkot mobil listrik ini sudah melayani dua koridor.

"DFSK senantiasa menghadirkan solusi mobilitas yang bisa diandalkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia. Berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh DFSK Gelora E sudah teruji dan bisa diandalkan sebagai transportasi massal di berbagai daerah, termasuk sebagai angkot feeder atau angkutan pengumpan untuk Light Rail Transit (LRT) di Palembang," kata Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi dilansir detikOto dari Antara, Kamis (1/9/2022).

Model ini menjadi kendaraan niaga listrik termahal di Indonesia dengan banderol mencapai Rp 484 juta.

Menurut data Kementerian Perhubungan, sejak digunakan pada Juni 2022, jumlah penumpang yang menggunakan angkot feeder mencapai 105.709 orang yang mengindikasikan tingginya pengguna angkutan umum di Palembang.

DFSK Gelora E yang dikelir merah dengan gambar Jembatan Ampera pada bodi mobil akan melayani dua rute. Pertama lintas Talang Kelapa-Talang Buruk via Asrama Haji sejauh 20,4 Km. Kedua, lintas Asrama Haji-Sematang Borang via jalan Noerdin Pandji sejauh 40,2 Km.

Bicara spesifikasi, DFSK Gelora E punya dimensi 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT) ditunjang baterai Lithium-ion berkapasitas 42 kWH untuk melaju sejauh 300 km (berdasarkan pengujian New European Driving Cycle/NEDC).

Pengisian daya mobil listrik ini juga tidak memerlukan waktu yang lama berkat teknologi fast charging, yakni 20 persen - 80 persen selama waktu 80 menit.

Dengan demikian, biaya energi yang dikeluarkan mobil itu hanya Rp 200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.




(astj/astj)


Hide Ads