Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru di Mandailing Natal, Sumatera Utara, telah ada sejak tahun 1912 silam yang didirikan oleh Syekh Mustafa Husein. Sebagai salah satu pesantren tertua di Indonesia, pesantren ini telah melahirkan ratusan ribu alumni yang kini tersebar di seluruh penjuru dunia.
Para alumni dari Musthawafiyah ini kemudian berhimpun dalam sebuah organisasi alumni yang dinamai Keluarga Abiterun Musthafawiyah (Kamus). Ketua Kamus Kota Medan, Muhammad Hasbi Simanjuntak kepada detikSumut mengatakan organisasi alumni ini ada bukan hanya di Indonesia.
"Bukan hanya di Indonesia, tapi di berbagai negara lain juga ada seperti Kamus di Yaman, Mesir," kata Hasbi, Jumat (21/10/2022).
Hasbi kemudian menjelaskan Kamus berdiri sebagai sarana alumni Musthafawiyah, secara terorganisir, untuk mengabdikan diri bagi umat Islam. Sebagai contoh, Kamus Kota Medan yang mendirikan Islamic Center dan Rumah Qur'an di beberapa titik di Kota Medan.
Hasbi mengatakan adanya Islamic Center dan Rumah Qur'an ini untuk membantu umat Islam di bidang keagamaan. Misalnya, memberikan edukasi tentang hukum-hukum dalam Islam.
"Selain kantor, Islamic Center ini harus menjadi rumah singgah umat. Apabila umat ini ada problematika di bidang agama seperti mau konsultasi tentang hak waris dalam sudut pandang Islam, atau seperti adanya paham yang menyimpang tentang Islam, bisa datang ke Islamic Center untuk diberikan penjelasan," tutur Hasbi.
Proses edukasi di Islamic Center ataupun Rumah Qur'an itu, kata Hasbi, diberikan secara gratis. Hal ini menurutnya sebagai bentuk dedikasi para alumni untuk terus berdakwah setelah mereka lulus dari Musthafawiyah.
"Gratis, karena dulu kami di pesantren diajarkan guru-guru, ustaz-ustaz memang tentang keikhlasan. Bahkan kami saat di pesantren, bayar uang sekolahnya itu pakai beras," tuturnya.
Kamus berdiri juga untuk membantu sesama alumni, baca selengkapnya di halaman berikut.....
(afb/afb)