Gubernur Jambi Al Haris akan mengurangi jumlah truk batu bara yang melintas di jalanan di Kota Jambi maupun di daerah lainnya di sana. Hal itu dimaksudkan untuk mengatasi kemacetan yang terus terjadi di sana, terutama di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum).
"Pemerintah akan mengurangi jumlah kendaraan yang akan mengangkut batu bara di Jambi. Awal yang akan kita coba dulu hanya diperbolehkan sebanyak 3.500 dulu, dan ini akan di kawal biar tidak macet," kata Gubernur Jambi Al Haris, Sabtu (15/10/2022).
Dia menyebut, ke depan, truk batu bara yang melintas atau beroperasi di Jambi hanyalah truk dengan nomor polisi dari daerah Jambi. Truk yang dari luar daerah akan dilarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persoalan kemacetan jalur Jalinsum, kata dia, adalah dampak dari angkutan batu bara. Di mana jumlah angkutan batu bara yang telah mencapai 15.000 ribu kendaraan itu dinilai telah overload.
Bahkan, terkadang kendaraan batu bara yang melintas di Jalinsum Jambi juga kerap memakan korban jiwa. Demi mengatasi persoalan angkutan batu bara ini, Gubernur Jambi kemudian mengambil langkah membatasi jumlah angkutan batu bara.
"Banyak yang bicara ke saya,Pak kenapa tidak hentikan saja angkutan batu bara melintas di Jambi ini. Kalau kita setop itu harus mengajukan lagi ke Menteri ESDM, ini saja 3 hari kita minta stop beroperasi butuh proses, tetapi coba kita pikir kalau saja 5.000 sopir angkutan batu bara ini adalah semua orang Jambi lalu mereka menggantungkan hidupnya dan biaya anak dan istrinya di angkutan batu bara dan kita stop, kita hitung saja kerugian mereka. Jadi ini bukan solusi," ujar Haris.
Menurut Haris, solusi awal dalam atasi soal kemacetan jalan dampak angkutan batu bara ini ialah dengan cara mengurangi jumlah yang melintas. Tak hanya itu, waktu jam operasi angkutan batu bara yang melintas juga diatur sehingga tidak menyebabkan kemacetan di jalan.
Haris mengaku jika saat ini dia sudah melakukan berbagai langkah dan upaya dalam mengatasi kemacetan jalan dan soal yang berkaitan dengan batu bara di Jambi. Dia pun telah berusaha untuk menemui siapa pun yang ada kaitannya dengan batu bara di Jambi untuk membahasa persoalan ini.
"Jadi mohon maaf lah ya, saya ini sudah temuin si A si B sudah saya temuin, saya ini bisa paling berdosa jika memimpin Jambi ini, kalau banyak yang mudhorat ketimbang manfaatnya, maka nya saya cari segala upayanya," terang Haris.
Jam operasional truk batu bara di Jambi juga akan diatur. Tidak hanya itu saja, seluruh personel polisi, dinas perhubungan juga akan turut dikerahkan dalam penjagaan ketat bagi truk batu bara yang parkir di bahu jalan.
"Bahwa akan ada pembatasan baik jumlah kendaraan 3.500, pembagiannya nanti diatur, mulai jam 8 malam dan di Koto Boyo jam 10 malam dan jam 00.00 di daerah Mestong. Semuanya akan diatur lagi," ujar Sekda Provinsi Jambi, Sudirman.
Sebelumnya, kemacetan parah sempat terjadi di Jalinsum Jambi selama 4 hari. Macet itu lantaran disebabkan karena ada perbaikan jalan serta dampak dari volume angkutan batu bara yang semakin banyak di Jambi.
Dari kemacetan itu kemudian, Pemprov Jambi dan kepolisian Polda Jambi mengambil langkah untuk menyurati Kementerian ESDM demi memberhentikan operasi angkutan batu bara di Jambi selama beberapa hari hingga perbaikan jalan selesai dan kemacetan dapat diatasi.
Polda Jambi juga melakukan berbagai rapat dengan semua pihak dalam atasi soal kemacetan jalan dampak truk batu bara ini. Setiap tambang batu bara di Jambi juga diberikan arahan agar memahami pemberhentian sementara operasi angkutan batu bara ini demi memperlancar Jalinsum di Jambi.
(dpw/dpw)