Warga di Mandailing Natal, Sumatera Utara, kembali harus dilarikan ke rumah sakit karena diduga menghirup gas beracul yang berasal dari PT SMGP. Terbaru, ada 79 orang warga yang menjadi korban dari gas beracun ini.
"Data sementara masyarakat Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Panyabungan dan Rumah Sakit Permata Madina dengan jumlah keseluruhan sebanyak 79 orang," kata Kapolres Madina AKBP Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq, Rabu (28/9/2022).
Peristiwa warga keracunan gas dari PT SMGP bukan sekali terjadi, tapi sudah berulang kali. Setidaknya sudah ada 6 kali peristiwa yang sama terjadi dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya membuat warga sakit, gas beracun ini juga sudah membuat warga di Madina meninggal dunia. Dari catatan detikSumut, ada lima warga Madina yang meninggal dunia karena menghirup gas beracun ini pada Senin (25/1/2021) yang lalu.
Kecaman dari berbagai pihak pun dilayangkan ke PT SMGP karena adanya peristiwa yang berulang kali terjadi ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madina dan DPRD Madina pun sudah meminta agar izin dari perusahaan geothermal ini dicabut oleh pemerintah pusat.
"Kita dari Pemerintah Daerah sudah berkaki kali meminta ke pemerintah pusat agar operasional PT SMGP dihentikan," kata Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution, Selasa (27/9).
"Bagi kami ini tidak bisa di tolerir lagi, pemerintah harus bersikap tegas surati Ditjen EBTKE supaya izinnya operasional di evaluasi," ucap Anggota DPRD Madina dari PDIP, Teguh W Hasahatan secara terpisah.
Kecaman juga disampaikan LBH Medan dan Walhi Sumut. Sementara itu, DPRD Sumut menyebut akan segera memanggil PT SMGP mengenai peristiwa ini.
Baca selengkapnya di halaman berikut.......
Sementara itu, pada peristiwa yang terbaru ini, PTSMGP mengatakan saat itu pihaknya sedang melakukan uji alir sumur T-11. Aktivitas uji alir sumur tersebut dimulai Selasa (27/9) pukul 15.10 WIB dan berhenti untuk pergantian alat pelindung diri.
"PT SMGP laksanakan kegiatan uji alir sumur T-11 pada 27 September 2022 dalam rangka persiapan Unit III. Kegiatan tersebut dimulai jam 15.10 dan dihentikan sementara untuk penggantian oksigen pada alat pelindung diri (SCBA)," kata Head Corporate Communications PT SMGP, Yani Siskartika melalui keterangan tertulis, Rabu (28/9).
Yani mengklaim pihaknya sudah melakukan uji alir sumur tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku. Bahkan uji alir sumur tersebut disaksikan langsung oleh Kementerian ESDM, yakni tim dari Direktorat Jenderal EBTKE.
"Semua kegiatan telah sesuai prosedur yang berlaku, dan disaksikan tim dari Direktorat Jenderal EBTKE dan Dinas Lingkungan Hidup-Pemkab Mandailing Natal, bekerja sama dengan Polres Mandailing Natal, TNI, PAM Desa, humas lokal, aparat keamanan dan berbagai pihak lainnya," ungkapnya.
Saat pergantian alat pelindung diri itu, sebanyak 79 warga mengeluhkan kesehatan. Akibatnya puluhan warga dilarikan ke dua rumah sakit di Madina.
"Saat bersamaan, dilaporkan bahwa beberapa warga desa Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga mengeluhkan gejala kesehatan. 79 orang dibawa ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina untuk mendapatkan pemeriksaan medis, sedangkan beberapa warga lainnya dilaporkan mengungsi dari tempat tinggalnya," tuturnya.
Simak Video "Video: Pos Polisi di Dekat Lapangan Merdeka Medan Dibakar Massa"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)