PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, diduga kembali mengalami kebocoran gas pada Selasa (27/9) kemarin. Akibatnya sebanyak 79 warga dilarikan ke rumah sakit.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Madina dari PDIP, Teguh W Hasahatan turut prihatin atas kejadian tersebut. Dia mengatakan nyawa manusia lebih berharga daripada investasi.
"Tentu kita sangat prihatin atas kejadian ini, masyarakat Sibanggor bertaruh nyawa atas sebuah investasi, nyawa manusia lebih berharga daripada investasi," kata Teguh W Hasahatan saat dikonfirmasi detikSumut, Rabu (28/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya dalam dua tahun terakhir sudah ada enam kali, bahkan pada 25 Januari 2021 ada nyawa yang melayang. Untuk itu dia mendesak Pemkab Madina untuk bersikap tegas dan menyurati Ditjen EBTKE untuk mengevaluasi izin perusahaan tersebut.
"Bagi kami ini tidak bisa di tolerir lagi, pemerintah harus bersikap tegas surati Ditjen EBTKE supaya izinnya operasional di evaluasi," ujarnya.
"Sebab salah satu tugas pemerintah adalah menjamin kenyamanan dan keselamatan rakyatnya," imbuhnya.
Teguh menyebutkan mereka tidak alergi dengan investasi, tapi mereka ingin yang mengelola tersebut harus profesional. Bukan seperti PT SMGP yang saat ini kerap menimbulkan korban akibat keracunan.
"Kita tidak alergi terhadap investasi, tapi maunya investor yang profesional dalam mengelola panas bumi bukan seperti PT SMGP ini selalu menimbulkan korban keracunan akibat paparan H2S," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, total jumlah warga keracunan yang diduga dari kebocoran gas PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara mencapai 79 orang. 71 di antaranya dirawat di RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina sedangkan delapan lainnya telah diperbolehkan pulang dengan status pasien rawat jalan.
"Data sementara masyarakat Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Panyabungan dan Rumah Sakit Permata Madina dengan jumlah keseluruhan sebanyak 79 orang," kata Kapolres Madina AKBP Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq, Rabu (28/9/2022).
(afb/afb)