Pemerintah telah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi sejak Sabtu (3/9) yang lalu. Kenaikan harga BBM ini pun direspon dengan sejumlah aksi penolakan, termasuk di Pulau Sumatera.
Salah satu kelompok yang menggelar aksi menolak kenaikan harga BBM adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)Cabang Kisaran-Asahan, Sumatera Utara. HMI melakukan demo pada Kamis (1/9) di tengah kencangnya isu kenaikan BBM hari itu.
Aksi HMI ini sempat ricuh saat sejumlah massa mencangkul lubang dalam rangka aksi tanam diri di depan DPRD Asahan. Percobaan tanam diri itu pun dihalangi kepolisian hingga aksi saling dorong tidak terelakkan.
"Awalnya aksi kami berjalan normal namun ada keributan saat adanya oknum Polisi yang menghalang-halangi kami dan membuang bendera kami. Kami tidak terima, inilah yang membuat teman-teman aksi menjadi marah," kata Ketua HMI Cabang Kisaran, Syaiful Rangkuti, saat aksi itu.
Demo di Aceh
Aksi demo untuk menolak naiknya harga BBM juga terjadi di Kota Banda Aceh, Aceh. Mahasiswa UIN Ar-raniry menggelar demo menolak BBM pada Senin (5/9).
Massa yang menggelar demo memasuki Ruang Paripurna DPR Aceh. Sempat terjadi aksi saling dorong sebelum massa akhirnya bisa menerobos masuk.
Setelah sempat bernegosiasi, mahasiswa akhirnya mencapai pintu masuk ruang paripurna. Namun pintu dalam keadaan terkunci. Dorong-dorongan sempat kembali terjadi.
"Yang kami perjuangkan bukan hak kami saja, tapi juga hak semua rakyat Aceh atas kenaikan harga BBM," teriak seorang orator.
Tak lama berselang, pintu dibuka dan mahasiswa masuk ke dalam. Mereka menduduki kursi dewan serta memenuhi ruang paripurna di lantai satu dan dua.
"Silahkan duduk di kursi anggota dewan," kata seorang peserta aksi melalui pengeras suara.
Demo menolak harga BBM naik juga terjadi di Palembang dan Bengkulu, baca selengkapnya di halaman berikut....
Simak Video "Jokowi Tegaskan Harga BBM Tak Akan Naik!"
(afb/afb)