Keluarga dari Tata, wanita yang viral dipukul anggota DPRD Palembang di SPBU, ternyata pernah mengusir wartawan yang ingin mewawancarinya terkait kasus pemukulan itu. KeluargaTata bahkan disebut menyampaikan ancaman kepada wartawan.
Salah seorang wartawan yang ikut diusir dan diancam keluarga Tata, SS, mengatakan saat itu mereka datang ke rumah Tata untuk memintai keterangan terkait peristiwa yang dialami Tata. Namun ada salah seorang keluarga Tata yang mengusir hingga memberikan ancaman.
"Berdebat dengan kami keluarganya itu. Mereka seperti besar kepala karena kasusnya viral dibela netizen. Dia bilang 'saya tidak senang kamu videokan rumah saya, nanti ku viralkan kalian', begitu katanya," ucap SN, Minggu (4/9/2022).
Terkait hal itu, Hotman Paris yang datang ke Palembang untuk memberikan bantuan hukum kepada Tata menyampaikan permintaan maaf. Hotman mengatakan peristiwa pengusiran hingga pengancaman itu adalah salah paham.
"Saya mewakili keluarga Juwita (Tata) menyampaikan permohonan maaf kepada teman-teman wartawan yang merasa pernah diusir saat liputan di kediamannya. Kejadian itu terjadi karena kesalahpahaman, mereka tidak begitu paham soal hukum dan masih menunggu kedatangan saya," tutur Hotman.
Kedatangan Hotman itu guna memastikan jika kasus yang kini menjerat anggota DPRD Palembang bernama Sukri Zen menjadi tersangka, tetap dilanjutkan dengan bantuannya sebagai kuasa hukum Tata, sampai keluar putusan sidang.
"Kedatangan saya di sini dalam rangka membantu Ibu Juwita (Tata) dalam proses hukumnya yang menjadi korban penganiayaan oleh oknum anggota DPRD yang kemarin viral," ujar Hotman.
Hotman menjelaskan sebab kejadian yang terjadi pada 5 Agustus 2022 baru diviralkan Tata tiga minggu setelah kejadian. Menurutnya, hal itu karena Tata kala itu masih menunggu itikad baik dari Sukri Zen.
"Kenapa baru diviralkan, karena sejak kejadian 5 Agustus itu Juwita masih menunggu itikad baiknya, tapi setelah dua kali dipanggil polisi dia tidak datang makanya jadi diviralkan," katanya.
(afb/afb)