Seratusan Tenaga Kesehatan (Nakes) RSUD Dr. Pirngadi Medan belum menerima insentif penanganan COVID-19 sejak bulan Desember tahun lalu. Uang insentif tersebut diperuntukkan kepada nakes yang bertugas di ruang isolasi COVID-19.
Salah satu Nakes Ricky (42) mengatakan uang insentif tersebut belum keluar sejak bulan Desember tahun 2021. Ada seratusan perawat atau Nakes yang belum bernasib sama dengan dia.
"Insentif nakes isolasi COVID-19 dari bulan Desember 2021 sampai sekarang belum keluar, jumlah perawatnya kurang lebih seratusanlah," kata Ricky, Jumat (19/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ricky menuturkan jumlah insentif yang harus dibayarkan setiap bulannya tergantung dengan jumlah pasien yang terdapat di ruang isolasi. Namun, dia mengaku pernah mendapatkan insentif sebesar Rp 7,5 juta per bulan dulu.
"Insentif nya per bulan biasanya Rp 7,5 juta per orang, tapi tidak setiap bulan segitu karena melihat grafiknya (jumlah pasien) juga karena belakangan ini jumlah pasien COVID-19 juga berkurang kan, ya nanti ada hitung-hitungannya," tuturnya.
Mereka mempermasalahkan insentif yang tidak keluar ini karena mengingat rumah sakit pemerintah yang lain sudah keluar. Bahkan uang insentif tersebut sudah keluar hingga bulan Juni tahun 2022.
"Kenapa kita mempermasalahkan ini? Karena kita membuat perbandingan dengan nakes di rumah sakit lain, mereka udah menerima sampai bulan 6 tahun ini, itu rumah sakit pemerintah juga," ujarnya.
Para Nakes RSUD Dr. Pirngadi sendiri kata Ricky sudah beberapa kali menanyakan permasalahan ini kepada kepala keperawatan, terbaru pihak rumah sakit berjanji akan mencairkan insentif tersebut akhir bulan Juli ini, namun belum keluar juga hingga saat ini. Pada bulan Maret 2022, perwakilan Nakes juga sudah menandatangani untuk pencarian, namun tidak juga ada pencairan hingga bulan ini.
"Sudah pernah kami tanyakan ke kepala keperawatan, jawabannya dia akan diusahakan keluar akhir bulan Juli, padahal bulan Maret perwakilan ruangan kami sudah tanda tangan untuk pencarian itu, tapi nggak keluar, terus dikonfirmasi lagi katanya keluar sebelum lebaran, tapi enggak keluar juga sampai sekarang," sebutnya.
Nakes RSUD Dr Pirngadi Medan Berharap Insentif COVID-19 Segera Dicairkan. Baca Halaman Selanjutnya:
Ricky menyebutkan, biasanya kalau sudah ditandatangani maka dalam waktu dekat sudah ada pencarian. Namun, sudah lima bulan sejak ditandatangani belum ada pencarian juga.
"Padahal biasanya kalau sudah ditandatangani, dalam waktu dekat akan dibayarkan, tapi yaa nggak keluar juga (intensifnya)," sebutnya.
Permasalahan serupa ternyata tidak kali ini saja terjadi di RSUD Dr. Pirngadi, tahun lalu pembayaran insentif nakes juga bermasalah. Waktu itu, insentif baru dicairkan setelah para Nakes melakukan aksi demonstrasi.
"Setahun yang lewat ini juga bermasalah, hampir setahun juga tidak keluar insentif nya itu, kan demo juga (dulu) itu baru cair insentifnya," ucapnya.
Ricky sebagai Nakes yang berjuang digaris depan melawan virus COVID-19 berharap insentif tersebut segera dibayarkan. Selain itu dia juga berharap ke depannya permasalahan serupa terjadi lagi.
"Harapannya segera dibayarkan dan ke depannya jangan seperti ini lagi," tutupnya.
Saat dikonfirmasi detikSumut, Humas RSUD Pringadi Edison mengaku belum bisa menjelaskan terkait hal tersebut karena sudah pulang kerja. Dia meminta waktu hingga Senin (22/8) nanti untuk memberikan keterangan setelah menanyakan ke pihak keuangan rumah sakit.
"Saya sudah pulang kerja ini kan hari Jumat, besok atau Senin saya tanyakan dulu ya ke orang keuangan, Senin agak siang hubungi saya lagi ya," tutup Edison.
Simak Video "Video: Heboh 2 Nakes Jombang Live TikTok di Ruang Operasi, Berujung Dipecat"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)