Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan baju adat Paksian dari Bangka Belitung saat menghadiri sidang tahunan MPR. Ternyata ada maknya tersirat yang ingin disampaikan Jokowi, apa itu?
Sekretaris Pribadi (Aspri) Presiden Jokowi, Anggit Nugroho mengatakan presiden ingin berbicara kerukunan menjelang tahun politik.
"Pesan kerukunan, kedamaian itu mungkin yang presiden ingin sampaikan dengan baju adat Paksian dari Bangka Belitung, sehubungan dengan makin dekatnya pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024," ujarnya dikutip dari detikNews, Selasa (16/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, baju adat yang dipakai Presiden Jokowi juga memiliki makna kerukunan.
"Itu disimbolkan dari motif baju Pucuk Rebung yang bermakna kerukunan dan warna hijau yang menyiratkan kesejukan dan ketenangan," jelasnya.
"Soal hijau-hijau ini juga nyambung dengan kerapnya Presiden Jokowi akhir-akhir ini bicara soal upaya Indonesia bertransformasi menuju ekonomi hijau, produk hijau, energi hijau, teknologi hijau, industri hijau yang saat ini telah menjadi trend global," sambung dia.
Dia menjelaskan baju adat Paksian ini awalnya berwarna merah namun kemudian menyesuaikan sesuai perkembangan zaman.
"Sebenarnya warna asli baju adat Ini berwarna merah, namun selaras dengan perkembangan zaman warna baju menyesuaikan selera pemakainya," ujar Anggit.
Sebelumnya, Wapres Ma'ruf Amin beserta istrinya juga sudah tiba untuk mengikuti Sidang Tahunan MPR. Selain Ma'ruf, para pejabat di Kabinet Indonesia Maju terpantau sudah hadir.
Ma'ruf Amin tiba di gedung kura-kura DPR RI sekitar pukul 08.45 WIB. Ma'ruf Amin tampak mengenakan pakaian daerah beskap hitam dilengkapi blankon coklat dan keris.
Sementara itu, istrinya, Wury Estu Handayani tampak mendampingi Ma'ruf Amin. Dia mengenakan kebaya warna cokelat.