Sekitar 1.125 personel tentara Amerika Serikat (AS) tiba di Indonesia. Bersama dengan kedatangan ribuan tentara AS tersebut datang juga ada juga 11 helikopter, 4 jenis APC, 7 heli blackhawk, 4 satuan penembakan untuk artileri medan roket sistem.
Bukan hanya sebatas itu saja, pasukan AS yang datang dilengkapi senjata perorangan yang total jumlahnya 618. Kemudian ada juga 3 satuan tembakan untuk artileri medan yang kalibernya 105. Datang juga 41 having kendaraan darat. Kemudian mereka juga ada beberapa alat berat, trailer, truk.
Semuanya sudah tiba, dan saat ini berada di Pulau Sumatera. Sempat heboh di media sosial. Ada yang menyebutkan bahwa senjata itu adalah seludupan. Terlebih ketika viral dalam kondisi disegel di Pelabuhan Panjang Lampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah menepis informasi tersebut. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa buka suara terkait kontainer berisi senjata yang disegel di Pelabuhan Panjang, Lampung.
Andika mengatakan senjata itu belum dimasukkan ke dalam izin keamanan oleh AS. Senjata yang belum masuk dalam daftar security clearance request akan digunakan untuk latihan gabungan Garuda Shield.
Lantas seberada dekat Jenderal Andika dengan pimpinan militer AS? Berikut pengakuan panglima angkatan bersenjata AS.
Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat atau US Chairman of the Joint Chiefs, Jenderal Mark A Milley mendatangi markas besar (Mabes) TNI di Jakarta Timur. Kunjungan tersebut dalam rangka membangun kerja sama yang baik dengan TNI.
Kedatangan Jenderal Mark disambut langsung oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Mark menyebut Indonesia sebagai negara yang penting untuk disambangi.
"Jenderal Andika dan saya menuju 'Chiefs of Defense Conference' yang diadakan tahun ini di Australia dan saya merasa penting untuk berhenti dan berkunjung di sini, Jakarta untuk melihat teman baik saya Jendral Andika. Indonesia adalah negara yang sangat penting. Negara yang penting bagi Amerika Serikat," kata Mark A Milley dalam sambutannya di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7/2022).
Mark juga menyebut Indonesia negara yang penting bagi Asia Tenggara, termasuk secara keseluruhan di dunia. Hal tersebut berkaitan dengan wilayah RI yang kerap kali dilewati jalur perdagangan internasional.
"Lebih dari 2/3 perdagangan internasional datang melalui kawasan Pasifik dan sebagian besar dari itu melalui jalur air serta jalur laut yang diapit Indonesia," ucap Mark.
"Indonesia adalah negara terbesar keempat di dunia, negara muslim terbesar di dunia. Ini adalah militer profesional yang sangat kuat telah menjadi teman baik militer Amerika Serikat selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun," sambungnya.
Mark berharap untuk bahu membahu bersama TNI mempererat kerja sama di masa depan. Ia yakin kedua negara ini mempunyai tujuan yang sama yakni kebebasan.
Di kesempatan yang sama, Jenderal Andika merasa terhormat disambangi Panglima Angkatan Bersenjata AS setelah 14 tahun. Keduanya membahas terkait kerja sama ke depan hingga latihan militer gabungan dalam waktu dekat.
"Banyak yang kami bicarakan tadi yang intinya, jelas dengan kita bersahabat, bekerja sama, berlatih bersama ini akan membuat kita semakin percaya diri dan semakin memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan-tantangan, baik keamanan, dan tantangan yang lain," ujar Andika.
(bpa/bpa)