Kepala Kantor ATR/BPN Kota Medan Yuliandi Djalil merespon terkait adanya sertifikat tanah yang diduga dibagikan kepada penerima fiktif di Kota Medan. Yuliandi mengatakan pihaknya akan memproses hal itu.
"Kalau sertifikat fiktif tetap akan kita proses. Saya tetap melaporkan kepada kementerian untuk mengambil langkah lanjutan," kata Yuliandi saat diwawancara detikSumut, Selasa (12/7/2022).
Sertifikat tanah yang diduga dibagikan kepada penerima fiktif itu adalah serftifikat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Yuliandi menyebut pihaknya mendapatkan satu sertifikat fiktif di Kota Medan.
"Sementara ini jumlah sertifikat fiktif baru kita dapat satu di salah satu wilayah Kota Medan. Saya kurang tahu nanti coba dikabari. Tapi kita telah menyatakan bahwa itu bukan produk dari BPN. Untuk menyatakan palsu tidak palsu maka butuh proses hukum," sebutnya.
Di samping itu, ia juga mengatakan sejauh ini masih ada 60 ribu PTSL yang sedang diproses. Namun saat ditanya dari 60 ribu tersebut sudah berapa persen yang diproses, dia berbicara soal anggaran yang dimiliki pemerintah.
"Kalau pemerintah bisa menyediakan anggaran sampai 60 ribu maka semua bisa dilaksanakan," tuturnya.
Setelah bicara soal serfitikat fiktif, Yuliandi berbicara tentang kedatangan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto hari ini ke Medan. Yuliandi menyebut kedatangan hadi akan menjadi pendorong yang baik bagi seluruh pegawai BPN Medan.
"Kita berharap keinginan dan harapan pak menteri ini dapat kita wujudkan dalam waktu yang lebih cepat," sebutnya.
Yuliandi juga menjelaskan ATR/BPN Kota medan ini adalah salah satu kantor pertanahan di Indonesia yang telah berhasil meraih predikat zona integritas wilayah bebas korupsi.Selain itu juga mendapat predikat pelayanan berbasis HAM.
"Artinya Kantor Pertanahan Kota Medan ini memberikan pelayanan jauh lebih baik kepada masyarakat dan ini adalah komitmen kami," tutupnya.
(afb/afb)