Seorang bayi lahir di Mandailing Natal (Madina) menderita penyakit atresi ani (lubang anus tidak berkembang) atau kondisi lahir tanpa saluran anus. Bayi tersebut lahir pada Sabtu (9/7) kemarin, pukul 05.15 WIB, di salah satu bidan di daerah Panyabungan.
Berdasarkan keterangan paman dari bayi, Eka Sofyandi (25), bayi tersebut dilahirkan dengan proses persalinan normal, sehingga ibu dan anaknya langsung dibawa pulang ke rumah. Bayi tersebut mengidap atresi ani, baru diketahui setelah hampir 21 jam sejak lahir.
"Bayi ini lahir di bidan daerah Panyabungan, karena lahirnya normal, maka keluarga bawa pulang ke rumah, nah pas tengah malam baru tahu kalau tidak ada lubang anus bayi ini," kata Eka Sofyandi kepada detikSumut, Senin (11/7/2022).
Kondisi bayi dari pasangan Iskandar Muda (25) dan Rima Melati (25), tersebut menangis tengah malam, sehingga keduanya baru menyadari bahwa si bayi lahir belum pernah buang air besar. Setelah dicek barulah keluarga tahu, bahwa sang anak mengidap atresi ani.
"Jadi tengah malam, pagi sekitar jam 03.00 WIB (Minggu), ini anak kok nangis, kok belum ada buang air besar, dipikir keluarga kan yang jaga, kemudian dicek dicek rupanya nggak ada saluran anusnya," jelasnya.
| Baca juga: Bayi Kembar Siam Tiga Kaki Lahir di Asahan | 
Bidan yang membantu persalinan kelahiran bayi tersebut juga, kata Eka, tidak memberitahukan kondisi bayi yang demikian. Sehingga bayi tersebut seharusnya dapat pertolongan medis lebih cepat.
"Nggak dicek dan bidannya pun nggak ada, nggak ada ngasih tau, agak kecewa juga, harusnya bisa dapat pertolongan lebih cepat (jika dikasih tau)" ucapnya.
Bayi dengan berat 3,3 kg dan panjang 49 cm, tersebut akhirnya dibawa keluarga pada Minggu (10/7) sekitar pukul 11.00 WIB, ke RSUD Panyabungan untuk mendapatkan pertolongan medis. Oleh pihak RUSD, bayi tersebut harus dirujuk, karena rumah sakit masih kurang bisa untuk menangani hal tersebut.
"Siangnya pas lebaran kurban, kami bawa ke rumah sakit. Oo ini harus dirujuk kata mereka yang di RSUD Panyabungan," ujarnya.
Namun proses rujukan sempat terkendala, karena bayi tidak punya kartu BPJS dan harus menjadi pasien umum. Setelah dicari solusi, dia menyebutkan, akhirnya dapatlah program BPJS non registrasi atau Simanjanone.
"Kebetulan bayi ini kan belum punya BPJS, harus pasien umum, terakhir cari cari solusi, akhirnya dapat itu Simanjanone, program pemerintah yang non registrasi," sebutnya.
Bayi yang Lahir Tanpa Anus di Madina Dirujuk ke Medan. Simak Halaman Selanjutnya
Simak Video "Video: Pramono Usul RS di Lahan Sumber Waras Masuk PSN, Menkes Dukung"
(astj/astj)