Gubsu Edy: Pendidikan Jauh Tertinggal, Urutan 27 dari 34 Provinsi

Gubsu Edy: Pendidikan Jauh Tertinggal, Urutan 27 dari 34 Provinsi

Nizar Aldi - detikSumut
Selasa, 05 Jul 2022 18:33 WIB
Edy Rahmayadi (Aldi/detikSumut)
Edy Rahmayadi (Aldi/detikSumut)
Medan -

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi melantik 344 kepala sekolah SMA, SMK dan SLB di Sumut. Saat memberikan sambutan, Edy mengatakan bahwa urusan pendidikan Sumut jauh tertinggal dari provinsi lain. Bahkan Sumut disebut Edy berada diperingkat 10 terbawah untuk urusan pendidikan.

"Saudara-saudaraku, saat ini kita nomor 27 dari 34 provinsi tentang pendidikan SMA dan SMK," kata Edy Rahmayadi, Selasa (5/7/2022).

Urutan pendidikan tersebut sangat jauh kata dia, Edy membandingkan dengan bidang lain. Di bidang lain Sumut berhasil berada di urutan 2 maupun 3, bahkan ada juga di urutan nomor 1.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nomor 27, jauh sekali. Yang lain sudah mulia pulih kita, ada di nomor 2, nomor 3, bahkan ada yang nomor 1 dalam kehidupan yang lain," ujarnya.

Dengan posisi urutan yang rendah tersebut, Edy menyebutkan bahwa untuk menaikkan dan menurunkan posisi Sumut di bidang pendidikan, semua tergantung di tangan kepala sekolah yang hari ini dia lantik.

ADVERTISEMENT

"Tapi di bidang pendidikan, dari nomor 31 sekarang 27, lambat sekali dan semua ada di tangan anda," sebutnya.

Seusai pelantikan, Edy mengatakan bahwa saat ini Provinsi Sumut secara keseluruhan berada di urutan ke 4, akan tetapi di bidang pendidikan memang tertinggal jauh di urutan 27.

"Jadi provinsi se Indonesia, Sumatera Utara ini udah di nomor 4 ini, tapi dalam pendidikan kita masih jauh tertinggal di nomor 27," kata edy.

Penilaian dalam penentuan urutan di bidang pendidikan tersebut sebut Edy, bukan hanya dari segi sumber daya manusianya, akan tetapi infrastruktur pendidikan juga menjadi bagian dari penilaian.

"Karena memang penilaiannya bukan hanya sebatas penilaian sumber daya manusianya, tapi kesiapan infrastruktur sekolah itu juga dinilai," sebutnya.

Sehingga dia berharap, dengan dilantiknya 344 kepala sekolah yang baru ini, dapat menghantarkan Sumut masuk ke dalam 10 besar di bidang pendidikan.

"Saya berharap di nomor sepuluh, karena kita saat ini sudah berada kembali di nomor empat," tuturnya.

Edy Bercerita Dahulu Dia Pernah Jadi Kepala Sekolah. Simak Halaman Berikutnya:

Dalam kesempatan itu Edy bercerita pernah menjadi kepala sekolah saat masih aktif di militer. "Di militer, saya pernah pangkat Kapten Mayor menjadi kepala sekolah di selevel itu," katanya.

Sebelum bercerita tentang dirinya jadi kepala sekolah, Edy awalnya menyampaikan bahwa kepala sekolah yang baru dilantik harus kreatif. Karena bisa menjadi motivasi untuk murid, murid perlu motivasi untuk belajar kata Edy.

"Kreatifitas kepala sekolah, anda yang mengatur disitu, murid ini perlu motivasi untuk belajar," ujarnya.

Dia menyebutkan juga bahwa kepala sekolah yang hari ini dilantik olehnya, sudah ditakdirkan oleh Tuhan sebagai pendidik. Sehingga sebagai kepala sekolah, harus bisa mengatur sekolah tersebut.

"Semua harus kita atur, anda pendidik, anda disiapkan ditakdirkan oleh Tuhan sebagai pendidik," sebutnya.

Kemudian dia mengucapkan kepada kepala sekolah agar menjadi tauladan bagi murid dan guru lainnya. Mulai dari cara berpakaian hingga sikapnya.

"Contoh tauladan, kepala sekolah, pakaian rapi, sikapnya, itu kepala sekolah," ucapnya.

Karena bagi Edy, saat dia ingin mengetahui tentang baik buruknya suatu sekolah dia tidak perlu kondisi sekolahnya langsung. Cukup melihat kepala sekolahnya, dan dia sudah tau jawaban tentang kondisi sekolah tersebut.

"Jadi kalau saya mau melihat sekolah A, cukup saya lihat kepala sekolahnya, jadi saya tahu kira-kira sekolah itu," ujarnya.

Setelah itu, baru lah Edy mengatakan bahwa dirinya pernah juga menjadi kepala sekolah. Bahkan, dia pernah dua kali menjadi kepala sekolah saat di militer, yang pertama saat dia berpangkat Kapten dan saat berpangkat Kolonel.

"Di Kolonel saya pernah menjadi kepala sekolah di AKMIL, sebagai komandan resimen," tutupnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video KPK Bakal Panggil Bobby Kalau Ada Dugaan Terlibat Kasus OTT di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads