Selain menawarkan wisata alam dan budaya yang memesona, Kabupaten Karo di Sumatera Utara juga menyimpan potensi wisata kuliner yang wajib travellers coba.
Kuliner khas Karo ini cocok untuk dinikmati sembari menikmati pesona wisata di kaki Gunung Sinabung, Bukit Gundaling dan banyak lagi ekowisata di sana.
Kuliner atau makanan khas Karo juga bergaram dengan bahan baku berbeda, mulai dari beras ketan, ayam kampung hingga ulat sagu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum dari situs resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karo, berikut 5 kuliner khas Karo yang wajib Anda coba saat berkunjung ke sana:
1. Cimpa Unung-unung
![]() |
Makanan ini terbuat dari beras ketan sebagai bahan utamanya. Isinya menggunakan gula yang dicampur dengan kelapa parut dan sebagai baju luarnya pada umumnya menggunakan daun pisang atau sering disebut daun singkut.
Cimpa khas Karo ini biasa disajikan bila ada pesta-pesta, baik itu pesta pertemuan keluarga (perpulungen) sampai pesta adat yang besar seperti perkawinan atau kerja tahun (merdang merdem).
Cimpa unung-unung bisa disebut juga kue yang bisa kita dapat dan nikmati kala ada pesta, perpulungan, atau acara besar lainnya. Bisa dikatakan Cimpa merupakan salah satu simbol dari kekhasan makanan Karo. Dan biasanya diacara besar nggak ada Cimpa, seperti ada yang kurang.
Gule Kuta-kuta
Gule Kuta-kuta. (Foto: Dok. Disparbud Karo)
|
Pagit-pagit
Pagit-pagit. (Foto: Dok. Disparbud Karo)
|
Saat lembu atau kerbau dipotong, bahan dari dalam lambung atau usus besar tersebut dipisahkan dulu dalam wadah yang lain. Bahan dari lambung hewan itu kemudian dimasak dengan aneka bumbu dicampur dengan usus lembu atau kerbau yang dicincang.
Makanan ini sungguh lezat dan menurut tradisi Karo makanan ini juga berkhasiat mengobati sakit perut.
Tasak Telu
Tasak Telu. (Foto: Dok. Disparbud Karo)
|
Tak banyak yang mengenal Tasak Telu, makanan tradisional Karo yang biasanya hanya bisa dinikmati untuk acara adat tertentu. Kini, Tasak Telu mulau menjadi menu khusus di warung nasi kawasan Kota Berastagi dan Kabupaten Karo.
Kidu-Kidu
Kidu-kidu. (Foto: Dok. Disparbud Karo)
|
Ulat sagu adalah larva yang berasal dari kumbang, tetapi bukan kumbang biasa. Jenis kumbang yang memiliki kepala bewarna merah ini kemudian bertelur. Telur tersebut kemudian berkembang hingga menjadi ulat dewasa.
Ulat sagu bermanfaat sebagai penambah stamina, karena memiliki kadar asam amino yang tinggi. Menurut penelitian, asam amino pada telur kalah dengan asam amino yang terdapat pada ulat sagu. Ulat sagu ini memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi juga, sehingga dipercaya mampu memberikan asupan tenaga yang tinggi.