5 Kuliner Khas Karo yang Wajib Dicoba, Cimpa Unung-unung Hingga Kidu-kidu

5 Kuliner Khas Karo yang Wajib Dicoba, Cimpa Unung-unung Hingga Kidu-kidu

Datuk Haris Molana - detikSumut
Sabtu, 02 Jul 2022 14:16 WIB
5 Kuliner Khas Karo yang Wajib Dicoba, Cimpa Unung-unung Hingga Kidu-kidu
Makanan khas Karo. (Foto: Dok. Disparbud Karo)
Karo -

Selain menawarkan wisata alam dan budaya yang memesona, Kabupaten Karo di Sumatera Utara juga menyimpan potensi wisata kuliner yang wajib travellers coba.

Kuliner khas Karo ini cocok untuk dinikmati sembari menikmati pesona wisata di kaki Gunung Sinabung, Bukit Gundaling dan banyak lagi ekowisata di sana.

Kuliner atau makanan khas Karo juga bergaram dengan bahan baku berbeda, mulai dari beras ketan, ayam kampung hingga ulat sagu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum dari situs resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karo, berikut 5 kuliner khas Karo yang wajib Anda coba saat berkunjung ke sana:

1. Cimpa Unung-unung

ADVERTISEMENT
Makanan khas Karo.Cimpa Unung-unung. (Foto: Dok. Disparbud Karo)

Makanan ini terbuat dari beras ketan sebagai bahan utamanya. Isinya menggunakan gula yang dicampur dengan kelapa parut dan sebagai baju luarnya pada umumnya menggunakan daun pisang atau sering disebut daun singkut.

Cimpa khas Karo ini biasa disajikan bila ada pesta-pesta, baik itu pesta pertemuan keluarga (perpulungen) sampai pesta adat yang besar seperti perkawinan atau kerja tahun (merdang merdem).

Cimpa unung-unung bisa disebut juga kue yang bisa kita dapat dan nikmati kala ada pesta, perpulungan, atau acara besar lainnya. Bisa dikatakan Cimpa merupakan salah satu simbol dari kekhasan makanan Karo. Dan biasanya diacara besar nggak ada Cimpa, seperti ada yang kurang.

Gule Kuta-kuta

Makanan khas Karo. Gule Kuta-kuta. (Foto: Dok. Disparbud Karo)
Gule kuta-kuta dalan bahasa Indonesia adalag gulai ayam kampung. Gule kuta-kuta merupakan masakan tradisional Karo salah satu etnis di Sumatera Utara. Yang menjadi ciri khas dari gulai ini adalah bumbu yang digunakan salah satunya adalah asam celaka/patikala dan juga kincong atau kecombrang atau juga honje.

Pagit-pagit

Makanan khas Karo. Pagit-pagit. (Foto: Dok. Disparbud Karo)
Pagit-pagit atau trites adalah makanan khas Karo yang terbuat dari makanan lembu atau kerbau yang masih ada di lambung. Bahan utamanya adalah makanan yang masih ada di lambung kerbau atau sapi yang sudah dihaluskan oleh hewan itu, sebelum sarinya diserap.

Saat lembu atau kerbau dipotong, bahan dari dalam lambung atau usus besar tersebut dipisahkan dulu dalam wadah yang lain. Bahan dari lambung hewan itu kemudian dimasak dengan aneka bumbu dicampur dengan usus lembu atau kerbau yang dicincang.

Makanan ini sungguh lezat dan menurut tradisi Karo makanan ini juga berkhasiat mengobati sakit perut.

Tasak Telu

Makanan khas Karo. Tasak Telu. (Foto: Dok. Disparbud Karo)
Tasak Telu dalam bahasa Karo berarti masakan tiga jenis. Yakni ayam buras rebus dengan bumbu khusus, cepera atau kuah ayam yang dicampur jagung gongseng dan sambah getah yakni sambal khas Karo dari cabai rawit atau kincong, jeruk nipis dan sedikit darah ayam.

Tak banyak yang mengenal Tasak Telu, makanan tradisional Karo yang biasanya hanya bisa dinikmati untuk acara adat tertentu. Kini, Tasak Telu mulau menjadi menu khusus di warung nasi kawasan Kota Berastagi dan Kabupaten Karo.

Kidu-Kidu

Makanan khas Karo. Kidu-kidu. (Foto: Dok. Disparbud Karo)
Kidu-kidu adalah makanan yang terbuat dari ulat sagu, namun banyak yang menamainya ulat bagong atau nama latin rhynchophorus ferruginenus. Hewan ini kerap ditemukan pada bagian dalam pohon aren. Pada umumnya ulat sagu akan sangat berkembang di pohon aren yang sudah mati.

Ulat sagu adalah larva yang berasal dari kumbang, tetapi bukan kumbang biasa. Jenis kumbang yang memiliki kepala bewarna merah ini kemudian bertelur. Telur tersebut kemudian berkembang hingga menjadi ulat dewasa.

Ulat sagu bermanfaat sebagai penambah stamina, karena memiliki kadar asam amino yang tinggi. Menurut penelitian, asam amino pada telur kalah dengan asam amino yang terdapat pada ulat sagu. Ulat sagu ini memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi juga, sehingga dipercaya mampu memberikan asupan tenaga yang tinggi.

Halaman 2 dari 5
(dhm/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads