Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengungkapkan masih banyak warga Indonesia yang tidak menjalankan nilai-nilai Pancasila. Bahkan, Edy menilai orang Jepang lebih menjalankan nilai-nilai Pancasila daripada orang Indonesia.
Edy mengatakan hal itu saat membuka acara dialog kebangsaan bertajuk "Merefleksikan Pancasila dalam Keseharian di Tengah Tantangan Globalisasi dan Demokrasi" yang digelar di Medan. Edy awalnya menyampaikan harusnya seminar tentang Pancasila tak perlu dilakukan lagi.
"Sebenarnya kita sudah seumur ini negara ini, tak lagi berbicara ini (seminar tentang Pancasila). Karena disusun oleh orang orang tua kita dulu," kata Edy dalam sambutannya, Rabu (22/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kata Edy, seminar tentang Pancasila ini tetap digelar karena masih banyaknya orang-orang yang tidak menjalankan nilai-nilai Pancasila. Bahkan menurutnya, warga di negara maju lebih mengamalkan nilai-nilai Pancasila daripada orang-orang di Indonesia.
"Negara-negara maju itu tidak ada Pancasila, tapi dia lebih menjalankan Pancasila daripada kita yang membuat kan seolah-olah platform Pancasila," ucap Edy.
Salah satu negara yang menurut Edy menjalankan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah Jepang. Edy mengatakan, warga Jepang menjalankan nilai ketuhanan hingga keadilan yang mana itu merupakan nilai di dalam Pancasila.
"Di Jepang sana tak ada Pancasila, tapi dia mentaati agama, ketuhanannya, walaupun hampir tak ada orang ibadah di sana. Tapi dia benar benar menjalankan ketuhanan," sebut Edy.
Sebagai contoh, Edy mengatakan orang Jepang akan langsung menggunakan masker ketika merasa sedang sakit. Hal ini untuk menghindari orang-orang di sekitarnya tertular penyakitnya.
"Kita, sudah tahu positif COVID, masih buka (masker) aja itu," tuturnya.
Contoh lain yang diberikan Edy adalah rasa sayang orang Jepang dengan hewan. Edy mengatakan orang Jepang akan merasa sedih jika ada hewan yang mati.
"Cerita kemanusiaan, lebih tinggi dia. Ayam mati aja dia bingung. Kita, manusia mati cuek aja," jelas mantan Pangkostrad itu.
"Semua kalau kita urai Pancasila sampai keadilan sosial, mana lebih adil mereka daripada mereka. Padahal kita setiap upacara kita ucapkan," paparnya.
(dpw/dpw)