Dua orang anak buah kapal (ABK) ditemukan tewas di perairan Serdang Bedagai, Sumatera Utara setelah kapal nelayan mereka ditabrak kapal kargo. Ironisnya, usai menabrak kapal nelayan, kapal kargo yang tak diketahui namanya itu malah melanjutkan perjalanan.
Humas Kantor SAR Medan, Sariman Sitorus mengungkapkan, insiden tabrak lari yang melibatkan kapal nelayan dan kapal kargo itu terjadi pada Kamis (16/6) lalu. Dua ABK berhasil menyelamatkan diri, dan dua lainnya dinyatakan hilang sebelum akhirnya ditemukan dalam keadaan tewas.
"Tim SAR gabungan temukan dua orang ABK (anak buah kapal) dalam keadaan meninggal dunia," kata Humas Kantor SAR Medan, Sariman dalam keterangannya, Minggu (19/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sariman mengungkapkan, pada Kamis pagi, empat ABK menahkodai KM Azmi berangkat dari Pagurawan menuju laut untuk menangkap kepiting.
Sekitar pukul 10.15 WIB, KM Azmi yang berada disekitar jalur perlintasan kapal-kapal niaga melakukan lego jangkar. Setelah selesai melabuhkan tangkulnya, mereka berniat beristirahat sembari menunggu hasil tangkapan.
Namun nahas sekitar pukul 12.00 WIB, melintas sebuah kapal super kargo peti kemas dari arah Belawan dan langsung menabrak kapal nelayan itu.
"Seketika Kapal KM Azmi hancur dan tenggelam," sebut Sariman.
Sementara kapal kargo yang tidak diketahui namanya itu tetap melanjutkan perjalanan meninggalkan lokasi kejadian.
Atas kejadian tersebuat empat orang ABK menjadi korban. Namun dua orang ABK yakni Safi'i (44) sebagai nahkoda dan Suherman (42) yang merupakan warga Pagurawan berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan yang melintas. Namun, dua orang rekannya yakni Sutris dan Siitam hilang.
Kemudian, tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap keduanya. Pada Sabtu (18/6), akhirnya salah satu ABK ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Dia ditemukan oleh nelayan lain yang sedang melintas.
"Sutris (44) warga Pagurawan ditemukan oleh nelayan yang melintas disekitar lokasi awal kejadian dalam keadaan meninggal dunia," ujar Sariman.
Setelah menemukan Sutris, petugas melakukan penyisiran terhadap korban Siitam (40). Petugas pun menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia berjarak sekitar 23 NM arah timur dari lokasi kejadian.
(dhm/dpw)