Provinsi Bengkulu untuk sementara waktu tidak menerima kiriman hewan ternak dari daerah lain. Hal ini sebagai antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Mukomuko, Apriansyah mengatakan pihaknya bersama unsur TNI dan Polri telah membuat posko penyekatan di perbatasan Provinsi Bengkulu di desa Sungai Seri, Kecamatan Lubuk Pinang.
Apri menyebut pos ini bertugas menghalau dan mengecek ke luar masuknya hewan ternak ke Bengkulu. "Pos ini telah berdiri sejak seminggu lalu dan sudah 100 ekor ternak yang dibawa kendaraan pengangkut ternak dari daerah terjangkit PMK kita larang masuk ke Bengkulu," kata Apriansyah, Rabu (01/06/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan di Kabupaten Mukomuko masih nihil kasus PMK. Maka dari itu pihaknya memutuskan sementara waktu menolak pasokan ternak dari luar daerah. Dia mengklaim ketersediaan hewan ternak di Mukomuko cukup untuk memenuhi kebutuhan.
"Kita bersyukur di Kabupaten Mukomuko aman dari virus tersebut, kita tidak menerima dulu pasokan ternak dari luar. Sedangkan kebutuhan daging masih mencukupi dari hewan ternak yang ada di sini," jelasnya.
Kapolres Mukomuko AKBP Witdiardi mengatakan sebagai antisipasi penyebaran PMK, akan dilakukan penyekatan. Di mana, mereka akan memperketat penyekatan pada jalur tikus atau jalan alternatif bagi peternak yang nakal agar bisa menghindari pos pemeriksaan hewan ternak di perbatasan.
"Kita akan menyekat jalan-jalan tikus yang dapat digunakan peternak membawa ternak mereka, untuk menghindari pos pemeriksaan," jelasnya.
Witdiardi mengungkapkan, akan mengaktifkan Babinkamtibmas dan bekerjasama dengan Babinsa dari TNI untuk membantu melakukan penyekatan dan pelarangan hewan ternak melalui jalur alternatif.
(astj/astj)