Warga Desa Kelambir V Kebun, Deli Serdang ngaku ditolak RSUD Amri Tambunan lantaran tidak punya biaya untuk berobat. Manajemen rumah sakit milik Pemkab Deli Serdang itu membantah hal tersebut.
"Tidak benar berita itu ya pak," ujar Humas RSUD Amri Tambunan Delyusman Ziraliwu kepada detikSumut, Minggu (29/05/2022).
Delyusman menjelaskan pasien atas nama saat ini sudah mendapat penanganan di RSUD Amri Tambunan . "Saat ini pasien sudah kita rawat," ujarnya.
Di sisi lain, Ketua DPRD Deli Serdang Zakky Shahri mengatakan bahwa dia mengetahui ada warganya yang menderita sakit hernia dari Kepala Desa Kelambir V Kebun.
"Tadi pagi saya ditelepon, katanya ada warga di sana yang sudah dua kali ditolak oleh rumah sakit karena tidak punya biaya, sedangkan KIS nya tak aktif lagi," kata Zakky.
Berdasarkan keterangan kepala desa, Zakky menyebut pasien merupakan keluarga yang kurang mampu sehingga tak punya biaya untuk berobat.
"Ini keluarga kurang mampu, untuk makan aja susah, apalagi untuk berobat jutaan," tuturnya.
Sebelumnya, nasib miris dialami M Amri (40) warga Dusun 20 Lorong Pertanian, Desa Kelambir V Kebun, Deli Serdang, Sumatera Utara. Dia dua kali ditolak pihak rumah sakit berbeda karena tak punya biaya untuk berobat.
Abang kandung Amri, Arsyad (45) menyebutkan, adiknya sudah dua kali dibawa ke rumah sakit untuk mengobati penyakitnya. Namun selalu ditolak dengan alasan tak punya biaya.
"Sempat dirawat dua hari di Bina Kasih dan satu hari di RSUD Pakam. Karena tak punya uang makanya tak ditangani," kata Arsyad kepada detikSumut, Minggu (29/05/2022).
Keluarga menuturkan, Amri harus dioperasi sesuasi dengan anjuran dokter. Namun, karena tak punya biaya akhirnya keluarga hanya bisa pasrah. Biaya yang dibutuhkan setidaknya mencapai Rp 50 juta. Jangankan untuk operasi, biaya rawat sehari-hari saja pihak keluarga harus mengutang.
Dia menceritakan, pihak keluarga pertama kali mencoba membawa Amri ke Rumah Sakit Bina Kasih di daerah Sunggal. Namun pihak rumah sakit meminta uang akibat Kartu Indonesia Sehat (KIS) milik Amri tidak aktif lagi, bahkan dia dinyatakan sudah meninggal. Karena tak punya biaya, akhirnya dibawa pulang.
"Katanya di data sudah meninggal. Tak punya uang makanya kami bawa pulang" sebutnya.
Keluarga kemudian meminta tolong kepada Kepala Desa Suprayogo untuk mencarikan solusi dari masalah tersebut. Dan akhirnya dicoba untuk dibawa ke RSUD Amri Tambunan di Lubuk Pakam. Namun kembali mendapat permasalahan yang sama.
Amri mengalami pembengkakan di bagian alat vitalnya. Dia hanya bisa terbaring lemas di dalam rumah. Makin hari tubuhnya makin kurus, namun perutnya terus membesar.
Simak Video "Pria Ngaku Paspampres Diduga Aniaya Warga Sumut yang Mau Ketemu Jokowi"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)