Sebanyak 167 calon jemaah haji lanjut usia (lansia) asal Kota Bengkulu gagal berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji, tahun ini. Kota Bengkulu sendiri mendapat kuota awal sebanyak 307 calon haji, namun belakangan dipangkas menjadi 140 jemaah.
Kasi Pelaksana Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Bengkulu, Ramadan Subhi mengatakan, 167 calon jemaah haji yang gagal berangkat itu, sebagian besar tersandung batasan usia. Seperti diketahui, batasan usia maksimal calon jemaah haji yang berangkat kali ini adalah 65 tahun.
"Karena adanya aturan batasan usia, maka sebanyak 167 orang jemaah haji Kota Bengkulu gagal berangkat," kata Ramadan, Kamis (26/05/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut, selain itu, calon haji yang berangkat ke Tanah Suci tahun ini juga berdasarkan urut porsi dan usia. Kuota calon jemaah haji untuk Kota Bengkulu juga berkurang dari tahun lalu karena adanya pembatasan itu.
Pun begitu, calon jemaah haji yang batal berangkat tahun ini, akan diprioritaskan untuk diberangkatkan tahun depan. Mereka akan mengisi nomor urut 1 sampai 167 pada daftar calon jemaah haji yang akan diberangkatkan tahun depan.
Dia menambahkan, meski banyak calon haji yang batal berangkat, sampai kini pihaknya belum menerima protes atau komplain dari para calon jemaah. Calon haji yang menarik kembali dana haji mereka juga tidak ada.
"Jika ada calon jemaah haji yang melakukan penarikan dana maka dipastikan akan tercoret dan harus mendaftar kembali," jelas Ramadan.
Salah seorang calon jemaah haji yang gagal berangkat, Nurhayati tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya karena gagal berangkat tahun. Sebab, dia sudah menunggu selama 10 tahun untuk berangkat menunaikan Rukun Islam yang terakhir itu.
"Saya mendaftar sejak tahun 2012 lalu. Berarti sudah 10 tahun saya menunggu dan akhirnya batal berangkat," kata Nurhayati di rumahnya di Jalan Danau, Kota Bengkulu, Kamis (26/05/2022).
Menurut informasi yang diterimanya dari panitia penyelenggara haji, selain aturan umur, dia juga gagal berangkat tahun ini karena calon jemaah yang diprioritaskan berangkat adalah calon haji yang gagal berangkat dalam dua tahun ini gegara pandemi COVID-19.
"Saya berharap paling tidak tahun depan saya bisa berangkat, karena bila harus menunggu lagi takut sudah tidak bisa berjalan lagi," tutup perempuan berusia 70 tahun ini.
(dpw/dpw)