Seorang bayi berusia 2 tahun meninggal dunia karena hanyut terseret arus sungai di Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut) pada Selasa (19/4) kemarin.
Polisi menyebut, saat kejadian, kondisi arus sungai sangat deras dengan debit yang meningkat usai hujan mengguyur kawasan itu.
"Ya, kondisi cuaca sering hujan mengakibatkan volume air sungai meningkat", kata Kapolres Madina AKBP M Reza kepada detikSumut, Rabu (20/4/22).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayi malang berinisial AA itu hanyut saat dia dan keluarganya hendak pulang usai memanen padi di sawah, sekitar pukul 15.00 WIB kemarin.
Saat itu, AA digendong oleh ibunya. Sementara ayah dan empat saudaranya berjalan menyeberangi sungai itu.
Saat menyeberangi Sungai Aek Tapus, ibu dan kelima anaknya hanyut terbawa arus sungai. Sang ibu berusaha menyelamatkan empat anaknya yang lain. Tanpa sadar, AA justru lepas dari gendongan.
Empat anaknya itu berhasil diselamatkan, sementara bayi malang itu hilang terbawa arus.
Keluarga itu dibantu warga melakukan pencarian. Bayi mereka ditemukan tiga jam kemudian di areal persawahan milik warga. Kondisinya sudah tak bernyawa.
Saat ini, bayi malang itu disemayamkan di rumah duka. Rencananya akan dimakamkan pada hari ini.
(dpw/dpw)