Ada Perjuangan 19 Raja di Balik Nama Kecamatan di Labura, Ini Kisahnya

Ada Perjuangan 19 Raja di Balik Nama Kecamatan di Labura, Ini Kisahnya

Ahmad Fauzi Manik - detikSumut
Minggu, 17 Apr 2022 11:10 WIB
Tugu juang 45 di Kecamatan Na IX-X
Foto: Tugu juang 45 di Kecamatan Na IX-X (dok: istimewa)
Medan -

Nama kecamatan ini adalah Na IX-X. Sebuah nama yang rasanya aneh sekaligus langsung mengusik tanya saat pertama mendengarnya.

Betul, sebenarnya sederhana saja, Na IX-X dibaca 'Na Sambilan Sapuluh.' Hanya bunyinya sedikit disesuaikan dengan dialek lokal yang dipengaruhi aksen Batak.

Namun selain itu, arti namanya pun pasti bikin penasaran. Nah jika ingin tahu arti Na IX-X itu, silahkan lanjut terus membaca.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum kita masuk ke jawabannya, mari kita melihat sedikit tentang kecamatan yang jadi bagian dari Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut) ini. Secara umum kondisi geografis Na IX-X, bisa dibagi ke dalam dua kelompok besar. Satu di gunung dan satu di pesisir.

Kelompok itu dibagi berdasarkan topografi wilayahnya yakni satu di dataran tinggi dan satu lainnya berada di dataran rendah. Dari dua kelompok besar ini, maka didapatkan, data yang menunjukkan kondisi berimbang antara keduanya.

ADVERTISEMENT

Dari data BPS Labura yang dijadikan rujukan, jumlah penduduk, jumlah desa, jumlah bangunan dan jumlah perbandingan kuantitas lainnya maka hasil yang didapatkan menunjukkan hasil 'sebelas- duabelas'.

Entah berhubungan atau tidak, namun sejarah bercerita bahwa nama Na IX-X, merupakan hasil kesepakatan antar dua golongan yang selalu menjaga rasa rasa kesetaraan diantara mereka.

Persekutuan 19 Raja Melawan Belanda

Asal mula nama Na IX-X didapat dari cerita seorang tokoh di Kecamatan Na IX-X, bernama Sahbuddin Munte. Dia ini merupakan rekomendasi dari Bupati Labura Hendriyanto Sitorus, saat ditanyakan tentang orang yang tahu sejarah penamaan Na IX-X.

Dihubungi melalui telepon, pria yang tinggal di Meranti Omas ini bercerita bahwa nama Na IX-X adalah gabungan dari kata Na dan angka 9 serta angka 10 romawi.

Dimana Na adalah sebuah kata dari bahasa lokal (Batak), yang artinya kami. Dan angka 9 serta 10 adalah jumlah raja (pemimpin lokal) yang memimpin wilayah yang ada di Kecamatan Na IX-X.

"Na artinya kami dan 'sambilan-sapuluh' adalah jumlah raja yang ada di sini. Mereka ini lah yang membuat nama kecamatan ini. 9 di hilir dan 10 di hulu. Hulu maksudnya daerah yang di gunung dan hilir daerah yang di pesisir," kata Sahbuddin, Minggu (17/4/2022).

Sahbuddin menyebut raja yang dimaksud adalah pemimpin yang dulu berkuasa di bagian wilayah Kecamatan Na IX-X ini. Selain pemimpin, mereka juga adalah pejuang yang melawan Belanda.

"Waktu penjajahan, Na IX-X ini nggak pernah bisa lama dikuasai Belanda, kalau Belanda masuk, raja yang di hilir akan pilih perang atau sembunyi ke hutan. Kalo perang, raja di hulu akan membantu, kalau bersembunyi ke hutan, raja hulu juga akan membantu," kata pria pensiunan guru ini.

"Nanti sewaktu raja hulu turun ke bawah, gantian raja hilir yang membantu. Saling bersahabat, saling membantu yang merekatkan persatuan mereka," sambungnya.

Bukti perjuangan itu ialah tugu perjuangan yang dibangun pemerintah di Aek Kota Batu (ibu kota Kecamatan Na IX-X). Tugu itu dibangun untuk menghargai jasa ke 19 raja tersebut dalam mempertahankan kemerdekaan.

Selain tugu, ke 19 raja itu juga diberi hak untuk menamai wilayah tersebut. Setelah berembuk mereka sepakat memberi nama Na IX-X yang terus dipakai sampai sekarang.

Menurut Sahbuddin, ke-19 raja itu terdiri dari 15 bermarga Munthe, 1 marga Ritonga, 1 marga Sipahutar dan 2 marga Pohan.

Dilihat dari laman cagar budaya Dinas Kebudayaan Sumut, tugu perjuangan di Aek Kota Batu itu memang didedikasi kan untuk 19 raja yang berjuang melawan Belanda. Keterangan di laman resmi pemerintah secara umum sama dengan keterangan yang disampaikan Sahbuddin Munte.

Berikut nama 19 Raja di Kecamatan Na IX-X

1. Raja Aek Kota Batu
2. Raja Pulo Godan
3. Raja Pulo Hopur
4. Raja Tardas
5. Raja Montong
6. Raja Hatapang
7. Raja Pasang Lela
8. Raja Berangir
9. Raja Japadang
10. Raja Napompar
11. Raja Padang Nabidang
12. Raja Batu Jonjong
13. Raja
14. Raja Masehi Julu
15. Raja Huala Masehi
16. Raja Batu Tunggal
17. Raja Huta Baru
18. Raja Rumbaya
19. Raja Aek Kupong




(afb/afb)


Hide Ads