Persatuan Olahraga Nasional Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Persorosi) Pekanbaru merespons terkait polemik penebangan pohon di Kantor Dinas Kominfotik Provinsi Riau. Pengurus mengaku tak tahu jika ada pohon ditebang karena mengganggu latihan atlet binaan mereka.
Ketua Persorosi Pekanbaru, Zulfikri saat dikonfirmasi mengaku telah mendengar kabar soal penebangan lima pohon besar di Diskominfotik Riau. Ia juga memastikan ada klub binaanya yang latihan di lokasi parkir.
"Itu klub memang di bawah Perarosi, tetapi klub tempat latihan Bina Muda. Kami ada sembilan klub, untuk di Diskominfo adalah klub Bina Muda," kata Zulfikri saat dimintai konfirmasi, Jumat (8/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulfikri mengaku sudah mendapat kabar atas polemik penebangan pohon. Namun dia mengaku tak tahu jika itu karena ada atlet binaannya latihan di halaman parkir Diskominfotik.
"Kemarin saya dapat informasi kalau lahan parkir mau dilebarkan sama Diskominfo. Itu informasi yang saya terima, kalau soal pohon ditebang (untuk atlet sepatu roda), kami tidak tahu," kata Zulfikri.
Zulfikri mengaku lokasi itu sebenarnya tak layak untuk latihan atlet sepatu roda. Namun karena tidak ada fasilitas, terpaksa sembilan klub yang ada harus latihan di tempat-tempat parkir kantor pemerintah.
"Kalau venue sepatu roda itu kan harus ada kemiringan. Tapi itu kan hanya tempat parkir saja, ya tidak standarlah. Kita juga belum ada venue latihan khusus, itulah yang mau kami minta. Kita ada sekitar 300 an atlet yang tergabung dan semua hanya menggunakan fasilitas seperti lahan parkir, ini memprihatinkan," katanya.
Dalam catatan Persorosi, prestasi atlet sepatu roda Pekanbaru sangat baik. Hal ini terbukti dengan mampu membawa medali emas dalam setiap perlombaan nasional.
"Kita kemarin kejuaraan nasional Bekasi Open dapat 4 emas, PON Papua dapat perunggu. Lalu di Pariaman kemarin kita bawa sekitar 10 emas, kita juara umum 2. Lapangan asal latihan saja kita sudah bisa meraih prestasi," katanya.
Atas polemik yang ada, Zulfikri berharap pemerintah membuka mata. Salah satunya menyediakan venue latihan khusus untuk meningkatkan prestasi atlet sepatu roda.
Sebelumnya lima pohon berukuran besar dan lima berukuran kecil di halaman Kantor Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Riau ditebang. Pohon peneduh tersebut diduga sengaja ditebang untuk memperluas trek sepatu roda. Tindakan penebangan pohon itu pun mendapat kritik dari Walhi.
Koordinator Media dan Penegakan Hukum WALHI Riau, Ahlul Fadli menilai tindakan tersebut tidak tepat. Ahlul pemotongan pohon dilakukan hanya berdalih karena perluasan trek sepatu roda di depan kantor Diskominfotik. Lokasi itu bukan venue latihan sepatu roda.
"Peruntukan untuk aktifitas latihan cabor (sepatu roda) apa sudah mendapatkan izin KONI atau Asosiasi cabornya kepada dinas untuk pemakaian jangka waktu sampai kapan. Setidaknya jangan mengorbankan pohon, bisa cari alternatif tempat yang luas dan lebih sesuai," kritik Ahlul.
(ras/dpw)