Menengok Mercusuar Legendaris di Ujung Barat Pulau Bangka

Bangka Belitung

Menengok Mercusuar Legendaris di Ujung Barat Pulau Bangka

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Selasa, 07 Okt 2025 22:30 WIB
Mercusuar di Pulau Bangka yang legendaris
Foto: Mercusuar di Pulau Bangka yang legendaris (Deni Wahyono)
Bangka Barat -

Di ujung barat Pulau Bangka ada mercusuar legendaris peninggalan pemerintahan Belanda. Mercusuar yang dibangun pada tahun 1862 tersebut kini dijadikan objek wisata.

Mercusuar legendaris ini terletak di Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Provinsi Bangka Belitung (Babel). Dulu, Tanjung Kalian merupakan pintu masuk utama dan satu-satunya ke Pulau Bangka dari Sumatera Selatan (Sumsel).

Dari pusat kota, detikers yang ingin berkunjung harus menempuh jarak sejauh lebih 137 kilometer, atau 2-3 jam perjalanan. Pelabuhan ini ramai di saat mudik Lebaran baik Idul Fitri dan Idul Adha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga kini Mercusuar yang memiliki 16 lantai dan ratusan anak tangga dan tinggi 56 meter tersebut masih aktif sebagai navigasi pelayaran. Namun sering waktu, kini mercusuar juga dibuka sebagai objek wisata.

Mercusuar Legendaris di Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok.Mercusuar Legendaris di Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok. Foto: Deni Wahyono

Sejak dibangun tahun 1862, mercusuar berwarna merah putih peninggalan Belanda masih berdiri kokoh dan hanya dilakukan perawatan yakni dicat ulang.

ADVERTISEMENT

"Mercusuar Tanjung Kalian ini dibangun oleh Belanda pada tahun 1862, yang digunakan sebagai rambu arus pelayaran di Selat Bangka," kata Pemerhati Sejarah Bambang Haryo Suseno.

Menurut Bambang, selain memiliki keindahan pantai, Tanjung Kalian juga menyimpan banyak sejarah atau cerita lampau. Kata dia, lokasi ini cocok bagi wisatawan yang haus akan cerita sejarah.

"Tepat di depan mercusuar, terdapat kapal Van Der Parra atau kapal dagang pemerintah Belanda yang sengaja ditenggelamkan pada tahun 1934. Tentu ini sangat menarik," terangnya.

Tak kalah menarik, lanjutnya, pengunjung juga dapat melihat Monumen Penghargaan dari pemerintah Australia untuk 67 orang perawatnya. Para perawat ini tewas karena dibunuh Jepang saat perang dunia II, tepatnya di bulan Februari 1942.

"Terus utaranya mercusuar ada monumen, ini merupakan monumen peringatan meninggalnya para perawat dari tragedi perang dunia ke II yang dibom oleh Jepang.

Pemandangan dari atas Mercusuar di Babel.Pemandangan dari atas Mercusuar di Babel. Foto: Deni Wahyono

Jika ingin naik mercusuar, pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp 5 ribu. Di sini, sendal atau sepatu harus dilepas.

Sebelum naik, detikers harus menyiapkan mental tentunya, karena tak mudah untuk menaiki ratusan anak tangga mercusuar. Jangan takut, rasa capek pastinya akan terbayarkan di saat detikers berhasil sampai puncak menara.

Di sana detikers juga bisa menikmati indahnya pantai Tanjung Kalian. Di kawasan ini, terdapat sejumlah pedagang jajanan terutama kuliner otak-otak khas Bangka Belitung.

Pelabuhan Tanjung Kalian, letak geografisnya berhadapan dengan perairan Selat Bangka, menyatu dengan laut Cina Selatan dan Malaka. Dengan begitu, tak heran jika perairan ini menjadi jalur perdagangan strategis sejak Kerajaan Sriwijaya Abad ke-7.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads