9 Wisata Religi di Lampung Ramai Dikunjungi

Lampung

9 Wisata Religi di Lampung Ramai Dikunjungi

Wulandari - detikSumbagsel
Senin, 23 Des 2024 06:00 WIB
Vihara Thay Hin Bio di Bandar Lampung
Foto: Vihara Thay Hin Bio di Bandar Lampung (Putu Intan/detikcom)
Lampung -

Lampung tak hanya memiliki wisata alam. Ada beragam destinasi wisata yang bisa dikunjungi di provinsi ini. Salah satunya wisata religi. Apa saja wisata religi di Lampung?

Meski wisata alam di Lampung cukup populer, namun wisata religi juga bisa menjadi pilihan detikers saat berlibur ke Lampung. Terdapat sejumlah wisata religi yang bisa dikunjungi, mulai dari masjid, gereja, vihara, dan juga pura.

Setiap tempat wisata tersebut memiliki daya tarik tersendiri yang sayang untuk dilewatkan. Berikut detikSumbagsel rangkum 9 wisata religi di Lampung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

9 Wisata Religi di Lampung

1. Masjid Jami al-Anwar

Masjid Jami Al-Anwar merupakan masjid tertua yang ada di Lampung.Masjid Jami Al-Anwar merupakan masjid tertua yang ada di Lampung. Foto: Dok. NU Online

Masjid yang satu ini merupakan masjid tertua yang terletak di Provinsi Lampung. Masjid ini telah berdiri sejak tahun 1893 dan menjadi kawasan wisata religi paling terkenal di Lampung. Tak hanya bangunannya saja yang menarik, masjid ini rupanya juga menyimpan sejarah dari kitab-kitab kuno berusia ratusan tahun.

Di masjid ini detikers bisa melihat Al-Quran tua berukuran besar berusia lebih dari satu abad. Kitab kuno lainnya dengan berbagai bahasa seperti Bahasa Belanda, kitab dengan aksara Jawa, dan arab gundul juga bisa detikers temukan di sini.

ADVERTISEMENT

2. Islamic Center Tulang Bawang Barat

Tempat wisata yang diresmikan pada tahun 2016 lalu ini menjadi salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi. Tak hanya besar dan megah, masjid ini memiliki arsitektur unik serta memiliki danau dan lahan hijau yang luas, sehingga cocok untuk muhasabah diri.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga dibangun sebagai wisata budaya karena di sana terdapat Sesat Agung sebagai balai adat dengan langit-langit bertulis aksara Lampung. Masjid ini terbuka untuk umum dan lokasinya juga tak terlalu jauh dari pusat kota yakni di Jalan Raya Panaragan Jaya- Pulung Kencana, Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Tulang Bawang Barat.

3. Pura Kerthi Buana

Lokasi pura ini cukup mencolok dan menarik mata yakni berada di atas bukit dengan ketinggian 120 meter di Dusun Way Lunik, Kecamatan Panjang. Oleh karena itulah sebagian orang menyebut pura ini dengan sebutan Pura Way Lunik.

Akses lokasi untuk sampai ke sini juga tidak sulit karena lokasinya tepat di pinggir jalan besar di Jalan Bypass Soekarno Hatta. Pura yang berusia sekitar 50 tahun ini juga punya luas lahan yang luas yaitu 5.000 meter persegi.

4. Pura Tri Tunggal

Selain itu ada juga Pura Tri Tunggal yang lokasinya berada di Desa Sumbernadi dan Bangunrejo, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan. Kedua desa ini mayoritas penduduknya bersuku Bali sehingga detikers akan banyak menemukan pura di daerah ini.

Selain itu, di desa ini detikers juga akan melihat budaya Bali yang sangat kental. Mulai dari bangunan rumah khas umat Hindu Bali, gaya berpakaian, hingga bahasa masyarakat sekitar yakni menggunakan bahasa Bali.

5. Vihara Thay Hin Bio

Sebuah vihara dgn arsitektur khas tionghua berdiri megah di jalan ikan kakap Telukbetung, Bandar Lampung. Vihara ini didirikan pada tahun 1850, oleh Po Heng. Namun pada tahun 1883, vihara ini rusak parah akibat letusan gunung Krakatau.Vihara Thay Hin Bio Foto: Agung Pambudhy

Vihara yang berlokasi di Jalan Ikan Kakap, Pesawahan, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung ini merupakan tempat ibadah umat Buddha di Lampung yang didirikan pada tahun 1850. Bangunannya memiliki ciri khas warna merah terang dan memiliki banyak ornamen khas Tionghoa baik di dalam bangunan maupun di luarnya.

Saat hari besar umat Buddha vihara ini makin cantik dengan dekorasi baru. Meski telah berusia ratusan tahun, bangunan vihara ini tetap kokoh dan terlihat baru. Lokasi vihara ini juga termasuk strategis, berada dekat dengan pasar ikan Gudang Lelang, Chandra Superstore, wisata kuliner nusantara hingga oleh-oleh.

6. Gereja Katedral Kristus Raja

Gereja ini merupakan saksi bisu peradaban serta sejarah penyebaran agama Katolik di Bandar Lampung. Diresmikan pada Desember 1928, gereja ini didirikan oleh pastor berkebangsaan Belanda bernama H.J.D van Oort dari Kongregasi SCJ.

Lokasinya cukup strategis yakni berada di dekat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang atau di Jalan Kota Raja Nomor 14, Gunung Sari, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung.

7. Masjid Terapung Al-Aminah

Masjid ini terletak 300 meter dari bibir pantai Sari Ringgung, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Masjid ini cukup unik karena ditopang oleh beberapa pelampung dan jangkar sehingga mengapung di laut.

Awalnya, masjid ini hanya digunakan sebagai fasilitas ibadah bagi nelayan yang masih berada di laut. Namun, pada tahun 2014 masjid ini direnovasi dan diresmikan sebagai objek wisata di Lampung.

8. GPIB Marturia

Selanjutnya ada Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat Marturia. Jika dilihat dari tampilan bangunannya, gereja ini masih kokoh dan tidak akan ada yang menyangka kalau usia gereja tersebut kini sudah mencapai satu abad. Bangunannya sendiri merupakan peninggalan zaman penjajahan Belanda pada tahun 1927.

Lokasi gereja ini masih satu kecamatan dengan Gereja Katedral Kristus Raja yakni di Jalan Imam Bonjol Nomor 1 (dekat Pasar Bambu Kuning), Suka Jawa, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung.

9. Masjid Aminatul Jannah

Masjid ini telah didirikan sejak tahun 2011. Meski bangunannya tidak terlalu besar, masjid ini memiliki ornamen yang unik dengan arsitektur perpaduan Timur Tengah dan budaya masyarakat setempat.

Hal tersebut membuat masjid ini memiliki pesona cantik yang selalu menjadi pengingat bagi para pengunjung yang pernah datang ke tempat ibadah ini.

Nah, itulah 9 wisata religi di Lampung yang wajib dikunjungi. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Wulandari, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads