Sensasi Makan di Tepi Sawah Musi Rawas dengan Pemandangan Perbukitan

Sumatera Selatan

Sensasi Makan di Tepi Sawah Musi Rawas dengan Pemandangan Perbukitan

M Rizky Pratama - detikSumbagsel
Minggu, 28 Jul 2024 23:00 WIB
Wisata Mahaloka sarapan pagi di Musi Rawas
Foto: Wisata Mahaloka sarapan pagi di Musi Rawas (M Rizky Pratama)
Musi Rawas -

Ada tempat wisata baru yang sedang viral di Musi Rawas, Sumatera Selatan (Sumsel), yakni bernama Mahaloka. Di sana wisatawan bisa menikmati sarapan pagi di tepi sawah sembari menikmati pemandangan Bukit Barisan yang ada di sana.

Wisata Mahaloka sendiri berada di Desa Mataram, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Untuk fasilitas sarapan pagi sendiri hanya dibuka pada hari Minggu saja dari pukul 05.30 hingga 09.00 WIB.

Di tempat ini, tersedia sarapan kaki lima yang masih tradisional seperti nasi urap, nasi pecel, tiwul, cemol, sawut, jagung rebus, ketela, mendut, ketan goreng, dan lemet yang harganya dimulai dari Rp 500 hingga yang termahal Rp 7.000 saja. Di sana para pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan perbukitan serta hamparan padi yang indah sambil ditemani dengan musik gamelan yang diputar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pengunjung yang ingin bersinggah untuk mencoba sarapan di Mahaloka disarankan untuk datang saat Subuh menjelang pagi agar bisa menikmati matahari terbit (sunrise) serta memesan makanan dan tempat lebih dulu karena antrian untuk memesan sangat cepat ramai didatangi pengunjung lainnya.

Salah satu pengunjung bernama Mutia mengatakan ia sengaja datang bersama keluarganya untuk mencicipi sarapan pagi di sana lantaran mengetahui tempat tersebut sedang viral di media sosial Instagram.

ADVERTISEMENT

"Ke sini datang sama keluarga pagi-pagi. Datang ke sini memang mau nyicipin makanannya sama liat-liat pemandangan sawah," katanya saat ditemui detikSumbagsel, Minggu (28/7/2024).

Hal senada juga dikatakan oleh pengunjung lainnya, Sudirman. Ia sengaja datang pukul 05.00 WIB agar bisa sarapan di tempat tersebut.

"Ke sini memang niatnya mau sarapan sekaligus refreshing, kami datang jam 5 pun masih harus ngantri sekitar 30 menit untuk dapat memesan makanan karena memang ramai. Tapi itulah sensasi uniknya di sini, ada sensasi menunggunya," ungkapnya.

Pemilik wisata Mahaloka, Lumantar Wahyudi mengatakan wisata ini merupakan ide dari para warga asal Jawa yang ingin membuka bisnis makanan tradisional.

"Jadi kami ini warga transmigrasi dari Jawa mempunyai ide menjual makan tradisional yang belum dijual di sini," bebernya.

Lumantar mengatakan wisata Mahaloka sendiri sudah sembilan bulan beroperasi dan terus didatangi pengunjung dari berbagai daerah untuk menikmati makanan tradisional yang sudah jarang ditemui.

"Jadi kami memang menghadirkan kembali makanan tradisional yang sekarang sudah jarang ditemui untuk mengobati kangen dari masa kecil dahulu," tutupnya.




(dai/dai)


Hide Ads