Museum Bayt Al-Qur'an Al-Akbar atau sering disebut Al-Qur'an Raksasa Palembang ramai dikunjungi saat libur Lebaran. Sejak hari kedua Lebaran hingga Senin (15/4/2024), lokasi wisata religi ini tak henti dikunjungi wisatawan.
Berdasarkan pantauan detikSumbagsel, Senin (15/4/2024) wisatawan memadati area museum untuk berfoto-foto, belanja, bersilaturahmi dan lainnya. Bukan hanya wisatawan dari Sumsel, namun juga ada wisatawan yang berasal dari luar provinsi.
Manager Museum Bayt Al-Qur'an Al-Akbar, Riza Fachurrozi (59) mengatakan jumlah wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata tersebut selama libur Lebaran meningkat jumlahnya. Bahkan tercatat ada ribuan orang datang per harinya. Hal itu membuat pengelola museum tersebut mengambil kebijakan waktu operasional yang semula tutup pukul 17.00 WIB menjadi pukul 19.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau habis Lebaran dan lagi liburan seperti ini pasti ramai dari hari biasa. Kalau hari biasa kurang lebih 200 orang, kalau hari-hari libur pasti bisa ribuan. Selain itu karena saat ini sedang ramai-ramainya, kami tutup pukul 7 malam," katanya, Senin (15/4/2024).
Riza menuturkan sudah menyiapkan akses berupa tangga darurat apabila situasi di dalam museum sudah terlalu menumpuk.
"Sudah ada orang yang akan mengatur selain itu sudah disiapkan akses jembatan darurat apabila ada kemacetan karena mau keluar bisa keluar lewat akses tersebut intinya biar gak tabrakan antar pengunjung," tuturnya.
Sementara itu, Bambang (35) salah satu wisatawan asal Metro Lampung, mengatakan baru pertama kali berkunjung ke museum tersebut.
"Baru pertama kali, kebetulan sedang silaturahmi ke rumah saudara di Palembang dan lagi libur Lebaran juga mau tahu bagaimana museum ini," ucapnya
Bambang juga menuturkan alasan berkunjung ke museum ini karena mendengar banyak cerita tentang museum Al-Quran yang ada di Palembang. Ia mengaku puas saat berkunjung ke museum tersebut dan berharap bahwa fasilitas di tempat ini ke depannya lebih berkembang.
"Semoga museum ini bisa dikembangkan lagi dan fasilitas seperti kipas angin diperbanyak lagi," harapnya.
Artikel ini ditulis oleh Bagus Rahmat Nugroho, peserta Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)