Agrowisata Tanjung Sakti di Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu destinasi wisata yang dipilih masyarakat Sumsel dan luar Sumsel. Bahkan dalam sehari, jumlah wisatawan yang datang ke destinasi tersebut berkisar 15.000 hingga 20.000 orang per hari.
Dari pantauan detikSumbagsel, banyak wisatawan yang menghabiskan waktu bersama keluarga, sekedar berswafoto dan mandi di kolam buatan yang disediakan pihak pengelola. Mereka bukan hanya wisatawan dari Sumsel, juga ada yang berasal dari luar Sumsel, seperti Bengkulu, Lampung, Bandung, Jambi dan lainnya.
Lokasi wisata yang terletak di Dusun Sindang Panjang, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi Lahat itu memiliki daya tarik tersendiri. Di dalam wisata tersebut terdapat beberapa tempat bersantai di pinggir sungai, kolam buatan berbentuk love, miniatur Jembatan Ampera, kolam renang buatan serta kebun durian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengelola Agro Wisata Tanjung Sakti, Ahmad Barmawi mengatakan pada libur Lebaran tahun ini banyak wisatawan yang datang ke wisata tersebut, mulai dari warga sekitar hingga luar kota maupun luar provinsi.
"Di libur hari raya dan tahun baru atau hari-hari besar banyak wisatawan dari luar kota maupun provinsi, sebab dilihat dari plat kendaraan yang datang banyak dari luar provinsi, seperti B, F, L, BH, BD dan BM, mungkin sekaligus mudik ke rumah keluarga di sini," katanya saat diwawancarai detikSumbagsel, Sabtu (13/4/2024).
Barnawi menuturkan, selama momen Lebaran ini pengunjung membludak mencapai 15 ribu hingga 20 ribu orang per hari, sementara saat weekend biasanya pengunjung hanya berkisar 500 hingga 1.000 orang yang datang.
"Kalau di hari-hari besar seperti libur Lebaran, libur Natal dan tahun baru itu wisatawan membludak, kalau dikalkulasi dari kendaraan yang datang bisa sampai dengan 20 ribu pengunjung per hari. Wisatawan mulai berdatangan sejak H+1 hingga hari ini," jelasnya.
Barnawi menyebut untuk dapat menikmati wisata tersebut wisatawan hanya cukup membayar biaya parkir kendaraan saja. Biayanya mulai dari Rp 20 ribu untuk mobil dan Rp 5 ribu untuk sepeda motor.
Karena ramainya wisatawan yang datang, omzet yang didapat pengelola pun meningkat lebih dari 200%.
"Kalau di sini hanya parkir yang kita kenakan biaya. Saat ini kami masih terus berinovasi dan mengembangkan wisata yang ada di dalam, nanti akan dibangun tempat-tempat permainan, jadi saat ini masih dalam tahap pembangunan," ujarnya.
Salah satu pengunjung dari Provinsi Bengkulu, Reychi mengatakan ia bersama keluarganya rela jauh-jauh dari Bengkulu hanya untuk dapat menikmati destinasi wisata tersebut sekaligus berwisata ke tempat lain seperti kebun teh di Kota Pagaralam.
"Tempatnya sangat bagus, soalnya wisata ini terletak di dekat persawahan dan sungai. Kalau di Bengkulu cuma ke pantai jadi ke sini ingin cari suasana baru. Saya baru pertama ke sini, tau lokasi ini dari media sosial," katanya.
(dai/dai)