Bukit Kaba atau yang juga dikenal sebagai Gunung Kaba adalah salah satu gunung api aktif yang berada di Provinsi Bengkulu.. Bukit dari Bumi Raflesia ini memiliki pemandangan yang eksotis.
Menurut Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu, puncak Bukit Kaba dihiasi oleh dua kawah yang masing-masing berwarna hijau dan putih kecoklatan. Bukit dengan ketinggian 1925 mdpl ini menyuguhkan hutan lebat yang dipenuhi semak belukar dan jurang sepanjang jalan menuju puncaknya.
Bukit ini dulunya adalah cagar alam tempat beradanya Bunga Padma Raksasa atau yang dikenal sebagai Rafflesia Arnoldi. Namun, kini Bukit Kaba berubah dari taman lindung menjadi tempat wisata alam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut detikSumbagsel rangkum informasi mengenai asal-usul, lokasi, mitos, hingga tipe bukit Bukit Kaba.
Asal-usul Bukit Kaba
Menurut buku Sejarah dan Budaya Tanah Serawai karya Ismaoen, nama kaba berasal dari bahasa Minangkabau yang artinya kamu. Dikisahkan bahwa, nenek moyang dahulu berpindah dari Desa Mertandi, Pasemah, Kabupaten Lahat ke daerah Kenangan, Bengkulu Selatan yang sekarang menjadi Kecamatan Kota Manna. Di sana, mereka membangun kerajaan bernama Kerajaan Pepinau.
Suku Pasemah tersebut kemudian datang ke daerah Serawai dan berusaha menguasai tanah tersebut hingga terjadi peperangan antara Suku Pasemah dan Suku Rejang di sana. Suku Rejang kemudian tersingkir hingga ke daerah perbukitan.
Saat mengusir Suku Rejang, masyarakat suku Pasemah mengusir dengan menunjuk ke bukit untuk mereka tinggali. Jadi yang dimaksud Bukit Kaba adalah bukit (untuk) kamu, yang merujuk pada Suku Rejang.
Lokasi Bukit Kaba
Gunung Kaba atau Taman Wisata Alam Bukit Kaba terletak di Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Dari Kota Curup, lokasinya berada di sebelah tenggara dengan jarak sekitar 15 kilometer. Bukit ini dapat ditempuh dengan kurang lebih 3-4 jam dari Ibukota Provinsi Bengkulu.
Mitos Bukit Kaba
![]() |
Menurut laman resmi Desa Kesambe Lama Bengkulu, bukit ini dipandang sebagai lokasi yang angker karena mitos bernama Muning Raib. Hal itu karena bukit tersebut dipercaya menjadi tempat tinggal Malim Bagus, seorang muning (paman) yang raib atau hilang dibawa oleh Bidadari.
Akibatnya, terdapat mitos kutukan yang cukup populer. Kutukan tersebut yakni bagi masyarakat asli yang lahir di Desa Curup dan belum menikah, dilarang untuk berkunjung atau mendaki ke Bukit Kaba. Jika melanggar, maka khawatir akan hilang diculik makhluk halus seperti Malim Bagus.
Tipe Bukit Kaba
Bukit yang ada di Bumi Raflesia ini adalah salah satu dari 76 gunung aktif bertipe A di Indonesia. Gunung tipe A adalah gunung yang memiliki sejarah letusan sejak tahun 1600. Bukit ini menjadi salah satu bagian dari sabuk gunung berapi yang berada di Sumatera.
Dilansir dari laman resmi MAGMA Indonesia, kini Gunung Kaba atau Bukit Kaba berada di level normal. Hal ini berarti tidak ada indikasi peningkatan aktivitas vulkanik, baik secara visual maupun kegempaan.
Itulah informasi mengenai Bukit Kaba. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(dai/dai)