Sejarah Sungai Musi: Alirannya Terpanjang Kedua di Sumatera

Sumatera Selatan

Sejarah Sungai Musi: Alirannya Terpanjang Kedua di Sumatera

Bayu Ardi Isnanto - detikSumbagsel
Senin, 12 Jun 2023 02:36 WIB
Aktivitas di Sungai Musi
Foto: Raja Adil Siregar/detikcom
Palembang -

Sungai Musi adalah sungai terpanjang kedua di Pulau Sumatera setelah Sungai Batanghari. Sungai ini sangat fenomenal dan memiliki sejarah, baik terkait namanya, maupun perannya bagi masyarakat sejak era kerajaan.

Sungai ini juga menjadi objek pariwisata karena keindahannya. Apalagi terdapat Jembatan Ampera yang mempercantik Sungai Musi di Palembang. Simak sejarah dan fakta-fakta menariknya di bawah ini.

Sekilas tentang Sungai Musi

Sungai Musi adalah sungai yang memiliki panjang 750 kilometer. Hulu sungainya berada di Pegunungan Bukit Barisan, Kabupaten Rejang Lebong yang kemudian alirannya bermuara ke Selat Bangka, Kabupaten Banyuasin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sungai Musi di Sumatera Selatan melintasi 17 kota/kabupaten termasuk Palembang. Dilansir dari penelitian di laman Universitas Sriwijaya, lebar Sungai Musi bervariasi. Lebar rata-rata Sungai Musi adalah 504 meter. Yang terlebar berada di sekitar Pulau Kemaro, Palembang dengan 1.350 meter.

Sejarah Nama Sungai Musi

Sejarah nama Sungai Musi tidak terlepas dengan kegiatan perdagangan internasional di kawasan Sumatera. Kawasan Selat Bangka banyak dijadikan tempat pemberhentian oleh para pedagang, termasuk pedagang dari Cina.

ADVERTISEMENT

Dilansir dari radenfatah.ac.id, ada legenda yang mengatakan bahwa nama Musi diberikan oleh bajak laut yang berhenti di Selat Bangka.

Aliran sungai itu ternyata belum ada namanya di dalam peta sehingga mereka memberikannya dengan nama Mu Ci. Dalam bahasa China, Mu Ci berarti Dewi Ayam Betina.

Pemilihan nama Mu Ci tidak lain karena daerah di sekitar sungai ini subur dan kaya akan hasil alam dan masyarakatnya yang ramah dan baik. Dari nama itu, masyarakat mengenalnya dengan sebutan Musi.

Manfaat Sungai Musi bagi Masyarakat

Keberadaan Sungai Musi sangat bermanfaat bagi kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat di Sumatra Selatan, terutama Palembang. Berikut beberapa manfaatnya.

1. Sebagai Jalur Perdagangan Masa Lampau

Sungai Musi sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai jalur transportasi, terutama untuk perdagangan di sejak era Kerajaan Sriwijaya. Palembang adalah pusat dari perdagangan tersebut.

Dilansir dari syekhnurjati.ac.id, Palembang dikenal sebagai pusat perdagangan sudah sejak masa kerajaan Sriwijaya hingga masa kolonial Belanda.

Bahkan bisa dikatakan bahwa Sungai Musi dan anak-anak sungainya adalah sumber kehidupan ekonomi dan sarana transportasi utama bagi masyarakat Sumatera Selatan.

Termasuk ketika Belanda melakukan eksplorasi pertambangan di Sumatra Selatan, Sungai Musi juga digunakan untuk mengirim bahan tambang dan hasil bumi lainnya.

2. Pemukiman di Tepi Sungai

Pada masa kolonial, Belanda gencar melakukan pembangunan, bahkan sampai menutup sungai. Seiring peningkatan jumlah penduduk, banyak masyarakat yang memanfaatkan tepian sungai sebagai tempat tinggal.

3. Sebagai Jalur Transportasi dan Wisata

Selain untuk perdagangan, Sungai Musi juga menjadi jalur transportasi utama di masa lalu hingga sekarang. Beberapa tempat dapat didatangi lebih mudah dengan menggunakan transportasi sungai.

Sungai Musi pun dimanfaatkan pemerintah setempat untuk objek wisata, misalnya Pulau Kemaro, Kampung Kapitan, Kampung Arab, Benteng Kuto Besak, dan tentunya Jembatan Ampera yang merupakan ikon Palembang.

Jembatan Ampera

Bicara soal Sungai Musi, tentu masih kurang lengkap jika tidak membahas Jembatan Ampera. Dilansir dari palembang.go.id, jembatan ini menghubungkan daerah Seberang Ulu dan seberang Ilir yang terpisah oleh Sungai Musi.

Jembatan Ampera dibangun pada 1962. Sempat diberi nama Jembatan Soekarno, sang presiden menggantinya dengan nama Ampera yang merupakan slogan bangsa Indonesia tahun 1960, yaitu Amanat Penderitaan Rakyat.

Adapun panjang Jembatan Ampera adalah 1.117 meter dan lebarnya 22 meter. Tinggi jembatan ini dari permukaan air adalah 11,5 meter, sedangkan tinggi menara mencapai 63 meter dari tanah.

Jembatan Ampera adalah salah satu spot menarik untuk menikmati keindahan Sungai Musi yang tentunya cocok untuk diunggah di media sosial kamu.

Nah, itulah tadi sejarah singkat mengenai Sungai Musi, mulai dari asal-usul nama, dan perannya bagi masyarakat hingga sekarang.

Kalau ke Sumatra Selatan, kamu bisa menikmati keindahan Sungai Musi dari beberapa spot, salah satunya Jembatan Ampera.




(des/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads