Menengok Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu

Menengok Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu

Debora Danisa Kurniasih Perdana Sitanggang - detikSumbagsel
Senin, 22 Mei 2023 12:13 WIB
Rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu.
Foto: Hery Supandi/detikSumut
Bengkulu -

Siapa warga Indonesia yang tak mengenal nama Ir. Soekarno? Hampir pasti semua masyarakat Indonesia mengenal nama tokoh kemerdekaan yang satu ini. Apalagi sumbangsih Soekarno demi meraih kemerdekaan begitu besar.

Bahkan selama masa perjuangan tersebut, Soekarno atau yang akrab disapa Bung Karno juga kerap kali diasingkan ke berbagai daerah oleh penjajah. Salah satu tempat pengasingan Bung Karno adalah Bengkulu.

Mengapa Bung Karno diasingkan ke Bengkulu dan berapa lama ia tinggal di sana? Simak penjelasannya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Diasingkannya Bung Karno di Bengkulu

Dilansir situs Kebudayaan Kemdikbud, Bung Karno diasingkan ke Bengkulu setelah sempat dijebloskan ke Penjara Sukamiskin Bandung. Bung Karno ditangkap pada 29 Desember 1929 bersama dua tokoh lainnya, Maskoen Soepriadinata dan Gatot Mangkoepradja.

Setelah Bung Karno bebas, Pemerintah Belanda saat itu memutuskan untuk mengasingkan Bung Karno ke tempat lain yang jauh lebih terpencil dan sulit diakses. Setelah sempat diasingkan ke Ende, Nusa Tenggara Timur, Bung Karno kemudian dipindahkan ke Bengkulu pada 1938.

ADVERTISEMENT

Selama di Bengkulu, Bung Karno tinggal di sebuah rumah milik pengusaha Tionghoa. Rumah tersebut berada di Kelurahan Anggut Atas, Kota Bengkulu. Dilansir detikSumut, rumah ini ditemukan sendiri oleh Bung Karno ketika pertama kali datang ke Bengkulu dan mencari tempat tinggal.

Bung Karno menempati rumah tersebut selama kurang lebih 4 tahun hingga 1942. Di sana, Bung Karno sempat tinggal bersama istrinya kala itu, Inggit Garnasih serta anak angkatnya, Ratna Djuami dan Hanafi. Di Bengkulu ini pula Bung Karno disebut mengenal sosok Fatmawati yang kemudian menjadi istrinya pada tahun 1943.

Selama diasingkan di Bengkulu, Bung Karno tetap menunjukkan kegigihannya dalam menyuarakan perjuangan demi kemerdekaan Indonesia. Bung Karno banyak membaca buku, memotivasi masyarakat setempat, merenovasi masjid yang ada di Kelurahan Bajak, hingga membuat grup pertunjukan bernama Monte Carlo.

Bung Karno membuat kelompok pertunjukan musik dan drama itu dengan tujuan untuk menarik pemuda dan menanamkan nilai-nilai nasionalisme melalui musik dan drama. Dia juga banyak berinteraksi dan membangun diskusi dengan para tokoh agama, khususnya jajaran pimpinan Muhammadiyah Bengkulu.

Arsitektur Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu

Mengutip situs Kementerian PAN-RB, rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu memiliki arsitektur perpaduan antara Eropa dan Cina. Area total kediaman tersebut mencapai 4.813 meter persegi. Luas bangunan rumahnya sendiri mencapai 162 meter persegi.

Bangunan rumah utama atau bangunan induk berada di tengah-tengah halaman, dilengkapi paviliun di belakangnya. Atap bangunan rumah ini berbentuk limas, tidak berkaki, dan memiliki dinding polos serta pintu dan jendela berdaun ganda.

Pada bagian dalam rumah utama, terdapat dua kamar tidur di sisi kanan dan tiga kamar tidur di sisi kiri. Selain itu, di bagian kanannya terdapat bangunan yang terdiri atas lima petak yang memanjang ke belakang. Bangunan tersebut memuat kamar mandi, gudang, dan dapur.

Kemudian di belakang rumah juga terdapat sebuah sumur tua. Menurut warga setempat, konon air dari sumur itu dapat membuat wajah seseorang awet muda. Selain itu, air sumur tersebut juga dipercaya bisa mendatangkan jodoh.

Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu Masa Kini

Setelah tidak lagi dihuni oleh Bung Karno, bangunan ini kemudian digunakan untuk berbagai fungsi. Mulai dari markas perjuangan PRI, rumah tinggal AURI, stasiun RRI, hingga kantor pengurus KNPI Dati I dan Dati II. Mengutip detikSumut, bangunan rumah bergaya campuran Eropa dan Cina itu ditetapkan sebagai cagar budaya sejak tahun 2004 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, dengan Nomor SK KM.10/PW.007/MKP/2004.

Kemudian pada 29 Desember 2017, rumah pengasingan Bung KArno ini juga ditetapkan sebagai Cagar Budaya Berperingkat Nasional. Saat ini, rumah tersebut difungsikan sebagai museum dan objek wisata sejarah.

Terdapat berbagai peninggalan Bung Karno selama masa pengasingan di dalamnya. Antara lain buku-buku bacaan, sepeda ontel, naskah sandiwara yang ditulis Bung Karno, hingga kostum grup Monte Carlo. Pada dinding rumah tersebut juga terdapat banyak foto dan informasi sejarah yang berkaitan dengan Bung Karno dan rumah pengasingan ini.

Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk Rumah Pengasingan Bung Karno

Seperti yang sudah disampaikan di atas, rumah pengasingan Bung Karno ini berlokasi di Jalan Soekarno Hatta No. 8, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu. Jaraknya sekitar 14 kilometer dari Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu.

Rumah Pengasingan Bung Karno ini buka setiap hari pukul 8.00-17.00 WIB. Harga tiketnya sangat murah, yakni hanya Rp 3.000 per orang. Namun, harga tiket dan jam operasional bisa berubah sewaktu-waktu. Untuk itu, pastikan dulu informasi tersebut sebelum berkunjung ke sana.




(des/trw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads