ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder sedang ramai dibahas di media sosial. Perbincangan dunia maya ini bermula dari seorang pengguna medsos yang menyebut dirinya mengidap ADHD karena perilakunya tak biasa.
Dikutip dari detikHealth, ADHD adalah suatu kondisi yang mempengaruhi perilaku. Orang dengan ADHD bisa mengalami gelisah, kesulitan berkonsentrasi, hingga bertindak berdasarkan dorongan hati.
Gejala ADHD cenderung terlihat pada usia dini dan sebagian besar kasusterdiagnosis saat anak berusia di bawah 12 tahun. Namun ada juga kasus yang baru terdiagnosis atau diketahui setelah seseorang beranjak dewasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala ADHD
Gejala ADHD dapat dikategorikan menjadi 2 jenis masalah perilaku:
- inattentiveness (kesulitan berkonsentrasi dan memusatkan perhatian)
- hiperaktif dan impulsif
Banyak orang dengan ADHD memiliki masalah yang termasuk dalam kedua kategori ini, tetapi tidak selalu demikian. Misalnya, sekitar 2 hingga 3 dari 10 orang dengan kondisi tersebut memiliki masalah dengan konsentrasi dan fokus, tetapi tidak dengan hiperaktif atau impulsif.
Selain itu, ADHD lebih sering dialami oleh anak laki-laki dibandingkan perempuan.
Baca juga: Mengenal ADHD: Gejala hingga Penyebabnya |
Penyebab ADHD
Penyebab pasti ADHD sampai saat ini tidak sepenuhnya dipahami. Namun terdapat sejumlah faktor risiko yang bisa meningkatkan seseorang terkena kondisi ini. Di antaranya:
- Faktor genetik
- Cedera otak
- Kelahiran prematur
- Berat badan bayi baru lahir yang rendah
- Paparan zat kimia, seperti timah, ketika sang ibu dalam masa kehamilan
- Kebiasaan merokok serta mengonsumsi alkohol berlebih ketika sang ibu dalam masa kehamilan
- Kurangnya perhatian orang tua