Legenda Liverpool, Jamie Carragher menilai Manchester City panic buying di bursa musim dingin. Man City diketahui membeli tiga pemain.
Dikutip detikSepakbola, performa Man City jeblok di akhir tahun 2024. Pasukan Pep Guardiola cuma menang sekali dari sembilan pertandingan, serta menderita enam kekalahan.
Hasil buruk itu berdampak pada posisi Man City di klasemen sementara Premier League. The Citizens terlempar dari empat besar dan kecil peluang bersaing dalam persaingan juara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dari itu, penguatan skuad dilakukan Man City saat dibuka jendela transfer Januari 2025. Tiga pemain anyar didatangkan ke Etihad Stadium.
Ada Omar Marmoush, Abdukodir Khusanov, dan Vitor Reis yang jadi rekrutan anyar Man City di bursa musim dingin. Manchester Biru menghabiskan 122,5 juta Paun (sekitar Rp 2,5 triliun) untuk membeli tiga pemain tersebut.
Soal belanja pemain, Man City mendapat kritik dari Jamie Carragher. Pundit Inggris ini menilai Man City terlalu terburu-buru mendatangkan pemain baru setelah hasil buruk yang dilalui.
"Jika pemain yang direkrut Pep Guardiola pada bulan Januari tidak tampil maksimal, mereka tidak akan lolos ke Liga Champions musim depan. Juara Premier League membawa konsep (panic buying) ke tingkat yang lebih tinggi," kata Carragher kepada The Telegraph.
"Mereka perlu melakukan transfer panik. Tidak biasa melihat klub sebesar ini bereaksi seperti itu di pertengahan musim, tetapi mereka tidak punya pilihan. Ini adalah keadaan darurat di Etihad dan pengakuan bahwa sebagian besar perekrutan mereka baru-baru ini buruk," Carragher menjelaskan.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikSepakbola dengan judul Belanja Pemain Man City Dituding Panic Buying.
(sun/dai)