Mbappe Kesepian di Real Madrid

Mbappe Kesepian di Real Madrid

Randy Prasatya - detikSumbagsel
Jumat, 06 Des 2024 13:20 WIB
BILBAO, SPAIN - DECEMBER 03: Kylian Mbappe of Real Madrid CF  looks on during the LaLiga EA Sports match between Athletic Club and Real Madrid CF at Estadio de San Mames on December 03, 2024 in Bilbao, Spain. (Photo by Ion Alcoba Beitia/Getty Images)
Kylian Mbappe (Foto: Getty Images/Ion Alcoba Beitia)
Palembang -

Kylian Mbappe dinilai kesepian dan tak punya teman di Real Madrid. Situasi itu disinyalir membuat penyerang asal Prancis itu kesulitan di Los Blancos.

Mbappe dianggap belum memenuhi ekspektasi meski mendulang 10 gol dari 20 penampilan sejauh ini. Tapi untuk level pemain dengan bayaran terbesar di Real Madrid, ia memikul beban yang juga amat besar.

Kontribusinya sejauh ini dianggap belum cukup. Kegagalan penalti melawan Liverpool dan Athletic Bilbao baru-baru ini, yang berujung dengan kekalahan tim, bikin pemain 25 tahun itu kian terjepit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian kalangan menilai redupnya Mbappe bukan semata-mata karena si pemain. Melainkan juga karena Carlo Ancelotti kesulitan menemukan keseimbangan permainan, mengingat cara mainnya serupa dengan Vinicius Junior.

Eks gelandang timnas Prancis Emmanuel Petit melihat posisi Mbappe serba sulit, karena ia juga dapat tekanan di negaranya sendiri. Setelah gagal membawa Les Bleus unjuk gigi di Euro 2024 sebagai kapten, ia absen dalam dua jeda internasional terakhir.

ADVERTISEMENT

Lebih sulit lagi buat Mbappe karena ia terlihat menghadapi segala sesuatunya sendirian."Saya rasa Kylian Mbappe sangat kesepian di Real Madrid. Saya melihat Jude Bellingham tak mengacuhkan dia dan bahkan tidak tampak dia mendapatkan bantuan atau punya teman di klub," ungkap Petit dikutip Football365.

"Dia sudah dihajar media dan tidak terlalu punya teman di Paris atau Spanyol, dan dia juga menjadi musuh publik nomor satu di Prancis karena sesuatu yang terjadi di jeda internasional terakhir."

"Dia sudah sangat jauh dari levelnya musim ini juga. Saya tahu dia bikin 10 gol, tapi itu cuma statistik dan dia tak terlihat seperti dirinya sendiri."

"Saya cuma mengatakan yang saya rasakan saat melihatnya dan dia terlihat sangat menyedihkan di dalam dan luar lapangan. Dia dulu raja di Prancis dan bisa melakukan semuanya sesuai maunya di PSG dan dengan Prancis, dan sekarang tidak sama lagi keadaannya."

"Dia kesepian dan dengan para pemain top, pertandingan terbesarnya adalah melawan diri sendiri dan Anda harus bisa menyelesaikan masalah-masalah di lapangan," tambahnya.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads