Puluhan Suporter Sriwijaya FC dari Singa Mania membawa keranda jenazah ke Kantor Gubernur Sumatera Selatan. Keranda itu ditujukan untuk Pemprov Sumsel, sebagai simbol Sriwijaya FC sudah tiada.
"Kami ingin mengabarkan kepada Sekda dan Kadispora bahwa Sriwijaya FC yang pernah mengharumkan Sumsel, pernah menjadi double winner di tingkat nasional dan ditakuti di Liga 1, hari ini meninggal dunia. Innalillahi wainna ilaihi rojiun," ujar Ketua Umum Singa Mania, Yayan Hariansyah, Senin (29/7/2024).
Dalam orasinya, klub yang dibeli dengan APBD Sumsel berdasarkan persetujuan DPRD Sumsel, kini namanya sudah tenggelam. Dia juga menyampaikan berbagai persoalan yang kini terjadi di tubuh Sriwijaya FC. Pertama, Sriwijaya kini bermain di kompetisi Liga 2 dan kesulitan tembus Liga 1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berikutnya, Sriwijaya FC memiliki utang sebesar Rp 40 miliar, saham Sriwijaya FC dimiliki oleh PT Digi Sport sekitar 40%, kemudian disomasi oleh Muddai Madang mengenai saham Sriwijaya FC yang diklaim sebesar 80%," katanya.
Persoalan kelima, Sriwijaya FC saat ini tidak memiliki presiden club, tak memiliki Maneger Club Sriwijaya FC, dan tak memiliki dana kas.
"Bahkan dana kas manajemen Sriwijaya FC kini tersisa Rp 3 juta," katanya.
Berikutnya, belum mendapatkan sponsorship untuk menhadapi pertandingan musim depan. Bahkan, saat ini belum mengontrak atau beli pemain untuk menghadapi pertandingan musin depan.
"Tidak ikut pertandingan di Piala Presiden mendatang. Tetakhir, masih menunggak gaji atau honor pemain," ungkapnya.
Dia mengkhawatirkan, permasalahan yang ada pada Sriwijaya FC bisa membuat klub bubar atau terjun bebas ke Liga 3. Dia meminta dukungan gubernur untuk membantu dan mencarikan solusi terhadap persoalan tersebut.
"Karena gubernur adalah salah satu pembina club Sriwijaya FC. Terutama mengingatkan kembali kepada BUMD dan perusahaan tambang yang ada di Sumsel untuk mengucurkan dana CSR-nya ke Sriwijaya FC," katanya.
Sementara itu, Sekda Sumsel Edward Candra mengatakan, kondisi Sriwijaya FC saat ini akan didorong agar lebih baik. Pihaknya, kata dia, juga akan meminta informasi PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) dari berbagai permasalahan yang disampaikan massa aksi.
"Dan bagaimana upaya ke depan agar Sriwijaya FC bisa tetap eksis dan tetap jadi kebangaan masyarakat Sumsel. Kita juga akan pertanyakan dengan PT SOM terkait sponsorship, jika ada permasalahan akan dicarikan solusi," katanya saat menemui massa aksi
Kata dia, salah satu yang akan didorong adalah dengan mencarikan sponsor dari BUMD.
"Akan kita dorong juga ke BUMD, sesuai dengan aturan dan ketentuan peraturan perundang-perundangan. Tapi kita akan lakukan pemetaan permasalahan ini dulu, bagaimana dengan PT SOM baru ada langkah selanjutnya untuk kita dorong," imbuhnya.
(csb/csb)