Sembilan pesepakbola muda Indonesia mengikuti pendidikan kepolisian. Hal itu pun menjadi perbincangan. Para pemain muda yang bermain di klub-klub Liga Indonesia itu pun disebut-sebut tak serius menjalani karier sebagai pesepakbola.
Sembilan pemain yang terpantau ikut pendidikan kepolisian tersebut, yakni Ginanjar Wahyu, Frengky Missa, Muhammad Ferrari, Kakang Rudianto, Ananda Raehan, Dimas Juliano Pamungkas, Rabbani Tasnim Siddiq, Daffa Fasya Sumawijaya, dan Muhammad Faiz Maulana. Mereka tampak berfoto bersama dengan kepala plontos khas pendidikan kepolisian.
Usai menjadi sorotan, Ketua Umum PSSI, Erich Thohir pun akhirnya buka suara. Menurut Erick para pemain muda yang ikut pelatihan kepolisian itu bermula saat mereka bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara. Saat itu presiden menawarkan apa yang bisa diberikan pada mereka setelah Sea Games. Sebagian pemain muda tersebut menyampaikan ada yang ingin bergabung TNI dan polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang waktu itu ada pertemuan di istana merdeka, bapak presiden menawarkan apa yang negara bisa berikan setelah Sea Games. Di situ disampaikan ada yang mau ikut TNI polisi, ASN dan BUMN," kata Erick Thohir, dilansir detikSport, Rabu (26//7/2023).
Menurut Erick, mereka tetap mengikuti prosedur dan mengambil risiko memilih pendidikan polisi. Menurutnya tawaran tersebut diberikan presiden agar mereka mendapatkan kesempatan ke depannya.
Meski begitu, keputusan mereka untuk ikut pendidikan polisi, tidak hanya berdampak pada klub. Timnas Indonesia dari berbagai kelas juga bisa saja membutuhkan mereka dalam pertandingan. Apalagi mayoritas mereka yang ikut pelatihan termasuk dalam timnas. Untuk itu Erick menyebut akan ada pembicaraan dengan kepolisian.
"Kita beri kesempatan dulu, apakah nanti ada pembicaraan dengan kepolisian tanpa merusak sistemnya. Intinya tidak boleh ada pemain titipan termasuk untuk kepolisian," tutur Erick Thohir.
Erick juga meminta masyarakat agar menghormati pilihan para pemain muda tersebut karena keputusan mereka tentu demi kebaikan diri sendiri.
"Kembali ke pemain yang dipanggil, itu pilihan yang harus didukung karena masing-masing punya kepentingan. Bukan pemain menolak main di timnas tapi mereka punya mimpi jadi polisi dan tentara, kita tidak bisa intervensi," ucap Menteri BUMN tersebut.
Sebelumnya, pelatih Persija Thomas Doll juga sempat berkomentar terkait absennya Ferrari dalam laga melawan Persita pada pekan keempat Liga 1 2023/2024, Sabtu (22/7/2023). Thomas Doll mengatakan, Ferrari telah minta izin padanya tidak bisa ikut bertanding selama beberapa bulan ke depan.
(nkm/nkm)