Ketum PSSI Erick Thohir resah dengan adanya anggapan tak bisa mencari talenta terbaik sepakbola di antara 280 juta penduduk. Ia ingin mematahkan anggapan itu.
"Indonesia sangat terganggu ketika ada persepsi penduduk kita 280 juta tidak bisa cari 11 orang terbaik, itu sangat mengganggu," ungkap Erick di sela-sela seleksi Timnas Indonesia U-17 di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Jumat (14/7).
Erick mengatakan PSSI akan fokus mencari bibit-bibit bertalenta yang mampu menjadi pondasi Timnas Indonesia jangka panjang. Salah satunya dengan menggelar seleksi di berbagai wilayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita buat terobosan mencari bibit-bibit unggul di 12 kota dan hari ini ada di Sumatera Selatan, di Palembang. Di sini juga legend-legend. Ada Coach Budi, Coach Rudy Nere kita libatkan. Sejalan dengan tadi bagaimana PSSI ingin melakukan sesuatu yang berkesinambungan antara pemain junior dan pemain senior," sambungnya.
Diakuinya upaya yang dilakukan saat ini tidak menjamin Indonesia berprestasi baik di level junior. Namun, program ini diperuntukkan investasi jangka panjang.
Pembentukan kerangka tim di level junior akan sangat menentukan masa depan Timnas Indonesia masa depan. Apalagi dalam waktu dekat ada beberapa event internasional yang akan diikuti timnas junior.
Misalnya seperti Piala Dunia U-17 yang kebetulan Indonesia menjadi tuan rumah dan Piala Dunia U-20 pada tahun 2025.
"Kita harus coba, tidak ada salahnya kita gagal, tapi kita sangat salah kalau kita tidak berani mencoba," tegas Erick.
Pada kesempatan ini, sebanyak 150 orang pesepakbola muda di Sumatera Selatan mengikuti seleksi calon pemain Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia. Seleksi itu juga diikuti peserta dari provinsi lain di sekitarnya, seperti Jambi, Lampung, dan Bengkulu.
Seleksi yang berlangsung di Lapangan Atletik 1 Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Jumat (14/7/2023) ini dipantau langsung oleh Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir, Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri, dan Pelatih Timnas U-17 Bima Sakti.
(mud/mud)