Profil Sriwijaya FC: Sang Pemegang Rekor Juara Piala Indonesia

Profil Sriwijaya FC: Sang Pemegang Rekor Juara Piala Indonesia

Candra Budi - detikSumbagsel
Senin, 22 Mei 2023 14:10 WIB
Sriwijaya FC kini berlaga di Liga 2 Indonesia
Skuad Sriwijaya FC di Liga 2 Indonesia (Foto: Dokumen Sriwijaya FC)
Palembang -

Sriwijaya FC (SFC) pernah mengukir kejayaan di kancah sepak bola tanah air. Sebut saja juara kompetisi divisi utama, Piala Indonesia dan Inter Island.

SFC bahkan menjadi satu-satunya klub yang tiga kali berturut menjadi juara Piala Indonesia pada edisi 2007 hingga 2010 serta meraih double winner pada musim 2007/2008.

Punya koleksi piala berbagai kompetisi tak menjadi jaminan bagi Sriwijaya FC. Klub kebanggaan warga Sumatera Selatan ini harus rela terdegradasi dan bermain di Liga 2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti apa sejarah hingga perjalanan Sriwijaya FC di Liga Indonesia?

Sejarah Berdirinya Sriwijaya FC

Sekretaris SFC Faisal Mursyid mengatakan berdirinya SFC setelah suksesnya pelaksanaan PON XVI Sumsel 2004, Sumsel khususnya di Kota Palembang, telah berdiri Kompleks Olahraga Jakabaring Palembang.

ADVERTISEMENT

Saat itu, kata dia, di dalam kompleks olahraga tersebut berdiri Stadion Gelora Sriwijaya yang berstandar Internasional. Namun, belum ada klub sepakbola divisi utama yang akan menggunakan stadion tersebut.

"Kita punya fasilitas ya pada saat PON 2004, setelah PON ini, apa kegiatan untuk mengisi fasilitas yang sudah berstandar Internasional ini yaitu Stadion Gelora Sriwijaya," katanya ditemui di Sekretariat SFC kompleks Palembang Square, Minggu (21/5/2023).

Ketika itu, sambung Faisal, jika harus menunggu PS Palembang untuk masuk ke divisi utama memakan waktu dan biaya yang juga besar serta perjalanan yang lama.

Kemudian, Gubernur Sumsel saat itu Syahrial Oesman bersama dengan pengurus PS Palembang yakni Bakti Setiawan menginisiasi melakukan take over terhadap klub sepak bola.

"Saat itu kita mendapat info Persijatim Solo FC bisa di take over karena dia (Persijatim Solo FC) juga memang pindah-pindah home base nya," ujarnya.

Setelah itu, dilakukan penjajakan dan akhirnya terjadilah take over dari Palembang antara Pemprov Sumsel dengan manajemen Persijatim Solo FC, kemudian disepakati klub tersebut dinamakan Sriwijaya FC. Sriwijaya FC sendiri berdiri pada tanggal 23 Oktober 2004.

"Jadi 2005 kita ikut kompetisi, kita ikut kompetisi dengan peringkat yang tidak begitu baik, tapi bisa melewati zona degradasi," ungkapnya.

Perjalanan Kompetisi

Meski sudah ikut berkompetisi pada 2005, kata Faisal, saat itu belum bisa menggunakan nama SFC, karena ada ketentuan dari Persatuan Sepakbola Indonesia (PSSI).

"Perubahan nama itu kan harus persetujuan dari PSSI, jadi belum bisa menggunakan langsung nama Sriwijaya FC karena ada massa transisi. Setelah satu tahun baru bisa," ujarnya.

Faisal mengaku bahwa pada musim 2006, klub kebanggaan warga Sumsel ini sudah mulai naik peringkat dan berada di posisi enam pada divisi utama.

Di tahun kompetisi 2007/2008, barulah SFC meraih juara kompetisi divisi utama dan Piala Indonesia. Saat itu, SFC menjadi klub pertama yang meraih double winner hingga meraih rekor MURI.

"Jadi pada 2006, bisa dikatakan kita sudah bisa bagaimana mengelola SFC. Ya tentunya kan kalau kita ingin mencapai prestasi tersebut harus dengan pelatih yang bagus pemain yang bagus dan direkrutlah pada saat itu Rahmat Darmawan," ungkap dia.

Setelah itu, SFC terus meraih trofi di berbagai kompetisi yang ada di Indonesia. Bahkan, menjadi klub satu-satunya yang meraih tiga kali juara Piala Indonesia dan kembali meraih rekor MURI atas prestasi tiga kali berturut juara Piala Indonesia.

Namun, pada kompetisi musim 2018 SFC harus menelan pil pahit dan harus turun kasta ke Liga 2 setelah finis di posisi 17. SFC terdegradasi bersama Mitra Kukar dan PSMS Medan.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads