Pangdam II Sriwijaya Mayjen M Naudi Nurdika melakukan penebalan personil di wilayah yang rawan pilkada di Sumatera Selatan. Beberapa daerah yang dinilai rawan itu adalah di Ogan Komering Ulu (OKU), Lahat, Musi Rawas Utara (Muratara) dan Musi Banyuasin (Muba).
"Penebalan personel kita lakukan di titik-titik rawan pilkada, di OKU, Lahat, Muratara dan Muba. Wilayah lain yang masih di bawah Kodam II Sriwijaya penebalan, dilakukan di Lampung dan Bengkulu," ujar Naudi usai Apel Gelar Pengamanan Pilkada Serentak 2024, Selasa (26/11/2024).
Dia menilai, penebalan pasukan di sejumlah wilayah itu karena pihaknya tak ingin kecolongan. Selain itu, berkaca dari kejadian-kejadian menonjol sebelumnya di beberapa daerah tersebut sehingga, penambahan personel yang dilakukan sebagai bagian dari meminimalisir konflik yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penebalan itu menambah jumlah personel, karena ketika konflik terjadi saya tak ingin kecolongan. Saya tak mau pasukan jauh-jauh datang begitu ada konflik hanya menonton saja," terangnya.
Untuk penempatan pasukan dari TNI, Kodam II Sriwijaya telah menempatkan pasukan sejak 2-3 hari lalu di sejumlah daerah bersama personel dari Polri. Wilayah Kodam II Sriwijaya adalah Sumsel, Bengkulu, Lampung, Jambi dan Bangka.
"Total seluruh pengamanan yang di bawah Kodam II Sriwijaya sebanyak 12.019 orang. Khusus di Sumsel ada 3.565 orang," ungkapnya.
Naudi menekankan netralitas TNI menghadapi Pilkada Serentak 2024. Dia menilai sikap tidak netral bisa memicu konflik.
"Dari pengamatan pengalaman saya, salah satu yang menyebabkan konflik karena tidak netral dari dari penyelenggara, termasuk pihak pengamanan TNI, Polri dan sebagainya," kata dia.
"Kalau mereka tidak netral punya potensi konflik, sehingga saya menekankan kepada prajurit untuk menjaga demokrasi berlangsung kondusif, aman, lancar, dan sukses melalui komitmen netralitas TNI," tambahnya.
(dai/dai)