Calon Wali Kota Palembang nomor urut 03 Yudha Pratomo menyebut permasalahan kompleks di Palembang dalam Debat Ketiga Pilwako Palembang 2024. Bahkan beberapa permasalahan disebutnya sudah skala darurat dan kritis.
Persoalan tersebut antara lain banjir, kemacetan, penanganan sampah, penerangan jalan, permukiman kumuh, air bersih, dan pembangunan yang tertinggal dengan kota-kota lain.
"Kejadian banjir Senin (18/11) lalu menelan korban jiwa karena pengelolaan RTRW yang serampangan. Masalah banjir ini belum selesai, ini adalah masalah integritas dan kompetensi pemerintah. Perizinan bangunan di atas lahan tak sesuai peruntukannya diperjualbelikan. Palembang juga tak punya rencana induk ketahanan banjir sehingga tidak tahu apa yang harus dilakukan secara komprehensif," ujar Yudha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut Palembang membutuhkan pemimpin yang visioner, berintegritas, dan memiliki jaringan internasional agar bisa mewujudkan cita-cita dunia atau tujuan pembangunan berkelanjutan.
Selain persoalan itu, Yudha juga berjanji akan mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, mewujudkan kesetaraan gender, menjamin kemudahan berbisnis dan permukiman layak, dan mewujudkan infrastruktur ramah lingkungan.
"Kita juga akan bangun water front city, merevitalisasi Sungai Musi mulai dari (Jembatan) Musi (IV) ke Musi VI, Ulu dan Ilir. Bayangkan berapa banyak UMKM yang tumbuh di sepanjang bantaran, warha bisa berolahraga, ada tempat jongkrong, pegiat seni dan budaya kreatid punya tempat berekspresi," terangnya.
Dia juga menyebut di tiap kelurahan dan kecamatan akam dibangun pusat ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan. Konsep kolam retensi terpadu yang dibangun akan membuat warga bisa rekreasi, memfasilitasi UMKM, dan menjadi ruang terbuka hijau.
"Kami juga siapkan dana di RT Rp 50 juta-Rp 100 juta per tahun untuk pembangunan SDM unggul dan perekonomian rakyat dari tingkat paling bawah," ungkapnya.
(des/des)