Calon Wali Kota Palembang Nomor Urut 3 Yudha Pratomo mengawali debat pertama Pilkada Palembang dengan memanaskan situasi. Sejumlah program yang disampaikan Cawako lain dinilainya normatif dan klasik.
"Kita sudah mendengarkam visi misi Paslon 1 dan 2 yang kelihatannya masih normatif dan klasik. Yang memang sudah seharusnya dilakukan oleh pemerintah di manapun," ujar Yudha mengawali penyampaian visi misi, Selasa (22/10/2024).
Dia menyampaikan, dalam 10 tahun terakhir menurut data BPS dan Ombudsman serta pengamatan di lapangan, kondisi warga Palembang memprihatinkan. Ia menyebut banjir, jalan rusak, macet, angka pengangguran tinggi, banyak pungli, premanisme dan korupsi kolusi merajalela.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya, Palembang tidak dalam kondisi baik-baik saja. Padahal pemerintahan sebelum ini punya kesempatan memperbaiki itu semua," ungkapnya.
Yudha menyebut Palembang butuh pemimpin yang tak memiliki beban masa lalu, pemimpin yang belum terkontaminasi oleh carut marut birokrasi yang tidak perlu. Dia bersama Baharudin menawarkan era baru Palembang maju.
"Kami ingin mengembalikan kejayaan Palembang sebagai kota tertua, pusat kerajaan Sriwijaya melalui teknologi, seni, budaya dan wisata. Kita akan membangun waterfront city yang menghubungkan ulu dan ilir sepanjang Jembatan Musi IV-Ampera-Musi VI sehngga masyarakat bisa melakukan aktivitas olahraga, menumbuhkan UMKM kuliner, ekspresi seni dan bangun hotel, pusat hiburan dan sebagainya," jelasnya.
Penataan tepian Sungai Musi itu juga karena banyaknya masjid-masjid tua yang bisa dikunjungi masyarakat untuk wisata religius. Integrasi wisata terpadu juga akan dilakukan antara Jembatan Ampera, BKB, Monpera, Masjid Agung hingga Pasar 16 Ilir.
"Ini akam menjadi wajah baru kota tua Palembang yang bisa dijual ke wisatawan daa dan luar negeri dalam sebuah wisata Musi terintegrasi," katanya.
Di level kecamatan, pihaknya juga akan membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru. Kemudian rencana menjadikan Pulau Kemaro seperti Sentosa Island di Singapura, wilayah Agropilitan Pulokerto Gandus seperti Mekarsari.
Pihaknya juga akan menyiapkan dana RT sebesar Rp 50 juta-Rp 100 juta per tahun untuk pembangunan di pemerintahan terkecil melalui usulan masyarakat.
"Bisa untuk pelatihan UMKM, penjualan online, tempat rekreasi, tempat olahraga dan sebagainya," katanya.
(dai/dai)