Laksan dan lakso adalah dua jenis makanan khas Palembang yang kerap dianggap sama nyatanya mereka berbeda. Keduanya memiliki perbedaan dari segi bahan, bumbu, hingga bentuk.
Bagi orang awam, laksan dan lakso seolah mirip karena hanya berbeda dari penyebutan akhir. Namun begitu, makanan khas Palembang ini tidaklah sama dan memiliki perbedaan yang cukup menarik untuk diulas.
Kedua makanan tersebut memiliki karakter dan penyajian yang unik dengan cita rasa berbeda tetapi tetap mencerminkan kekayaan gastronomi lokal. Berikut rangkuman informasi terkait apa saja beda laksan dan lakso sebagai makanan khas Palembang.
Perbedaan Laksan dan Lakso
Dilansir dari buku dengan judul Pendidikan Kewirausahaan Berbasis Mulok: Kuliner Wong Kito oleh Ida Yulia, laksan dan lakso adalah kuliner yang berbeda. Laksan merupakan kuliner khas Palembang berupa pempek lenjer yang berkuah santan kental, bukan cuko.
Sementara itu, lakso berkuah santan yang mirip dengan lontong. Selain itu, inilah perbedaan kedua makanan khas Palembang tersebut.
1. Bentuk Sajian Laksan dan Lakso
Dua kuliner ini memiliki bentuk sajian yang berbeda. Meski memiliki cita rasa dasar yang hampir sama karena penggunaan santan dan ikan, bentuk adalah pembeda paling jelas.
Laksan berbentuk seperti pempek lenjer yang terbuat dari bahan baku ikan. Prosesnya sendiri sama seperti cara membuat pempek lenjer yang kemudian diiris tebal sebelum disajikan.
Berbeda dengan laksan, lakso berbahan utama tepung beras, air, dan garam. Adonan yang dibuat kemudian dibentuk seperti mie pipih dan tebal. Setelah dibentuk seperti mie, kemudian dikukus hingga matang dan siap disajikan dalam kuah. Perbedaan bentuk ini menjadi yang paling mencolok dari kedua sajian tersebut.
Simak Video "Laksan Khas Palembang yang Cocok Jadi Menu Buka Puasa"
(mep/mep)