Kuliner Muaro Jambi hadir dengan di tengah masyarakat sehingga mudah untuk ditemukan. Berbagai hidangan khas tersebut menggunakan bahan-bahan yang berasal dari kekayaan alam lokal.
Salah satu sumber alam yang terkenal di Muaro Jambi adalah buah nanas. Di Desa Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam, banyak perkebunan nanas yang membentang luas. Ketika musim panen, suasana menjadi semarak dengan deretan pedagang nanas yang berjualan di sepanjang jalan.
Dilansir buku Kuliner Khas Jambi Sedap Nian Oi yang ditulis oleh Rini Febriani Hauri pada tahun 2018 serta berbagai sumber lainnya, inilah 8 kuliner khas Muaro Jambi yang sedap dan wajib kamu coba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makanan Khas Muaro Jambi
1. Sambal Nanas Muaro Jambi
Ketika menghadiri acara adat di Muaro Jambi, seperti pernikahan, khitanan, atau akikah, mungkin akan kita temukan satu hidangan pelengkap yang menggoda selera.
Sambal nanas. Ya, sambal ini bukan sambal biasa. Perpaduan rasa pedas, manis, dan asam segar dari nanas menciptakan sensasi yang khas dan tak terlupakan.
Sambal nanas biasanya disajikan bersama nasi minyak dan gulai ikan tepek, dua hidangan khas Jambi yang juga sering hadir di berbagai acara penting. Ketiganya memang menjadi trio andalan dalam sajian tradisional Jambi.
Namun, sambal nanas juga sangat cocok disantap dalam suasana santai di rumah. Cukup disandingkan dengan nasi putih hangat dan ikan bakar, rasanya tetap luar biasa.
Uniknya, sambal nanas ini bisa dibuat dalam dua sajian, tergantung selera. Sajian pertama adalah sambal segar tanpa dimasak. Setelah nanas dan bumbu digiling kasar di cobek, sambal bisa langsung disajikan.
Sajian selanjutnya adalah sambal yang matang dan telah ditumis sebentar untuk menambah aroma dan kekayaan rasa, cukup tumis sambal dengan sedikit minyak sayur hingga harum, lalu angkat dan sajikan.
Bahan-bahan Sambal Nanas
- 250 gram nanas (sekitar Β½ buah nanas ukuran sedang), kupas dan cincang kasar
- 1 sdt terasi bakar
- Garam dan gula secukupnya
- Minyak goreng secukupnya
- 4 butir bawang merah
- 6 buah cabai merah keriting
- 20 buah cabai rawit merah (bisa disesuaikan tingkat kepedasannya)
Cara Membuat Sambal Nanas
- Haluskan semua bumbu menggunakan cobek, lalu tambahkan terasi bakar, garam, dan gula.
- Haluskan kembali hingga tercampur rata.
- Masukkan nanas cincang, lalu giling kasar bersama bumbu.
- Jangan terlalu halus agar tekstur khas nanasnya tetap terasa.
- Jika ingin versi matang, tumis sambal nanas dengan sedikit minyak hingga aromanya keluar, lalu angkat dan sajikan.
Sambal nanas ini bukan hanya menggugah selera, tapi juga mencerminkan kekayaan rasa kuliner khas Muaro Jambi yang memadukan hasil bumi lokal dengan cita rasa tradisional.
2. Aye Kawo
Aye kawo dipercaya memiliki beberapa khasiat antara lain dapat mengobati asam urat, ketergantungan pada kopi bagi penderita darah tinggi, mencegah rematik serta dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Dalam bahasa Kerinci, aye kawo berarti air kawa. Minuman tradisional ini dibuat dari tunas atau daun muda kopi. Di kalangan masyarakat setempat, aye kawo juga dikenal dengan sebutan Sebuk Kawo atau serbuk kawa.
Pada saat Kerinci dijajah Belanda, biji kopi terbaik diambil untuk diekspor, sehingga warga lokal hanya bisa mengonsumsi daun kopi sebagai pengganti.
Awalnya, minuman ini merupakan hasil keterpaksaan, tetapi kini telah menjadi tradisi yang kaya makna budaya. Rasa Aye Kawo unik dengan aroma kopi yang ringan dan sedikit sepat, cocok sebagai pelepas dahaga dan penghangat tubuh.
Cara Membuat Aye Kawo
- Pilih daun kopi muda, lalu jemur hingga kering.
- Hancurkan daun kering menjadi serbuk kasar (serbuk kawo).
- Seduh serbuk daun dengan air panas di atas bara api.
- Saring menggunakan alat tradisional (tabun kawo) atau saringan biasa.
- Tambahkan gula nira jika ingin manis (opsional).
Secara tradisional, aye kawo disajikan dalam sayak, yaitu cangkir dari tempurung kelapa. Kini, minuman ini juga disajikan dalam gelas biasa sesuai selera.
3. Kerutup Ikan
Nama Kerutup pada masakan ini terinspirasi dari bunyi khas dari daun pisang yang terbakar saat masakan ini diolah, sehingga masakan ini dinamai kerutup ikan.
Ikan yang digunakan adalah ikan mas atau ikan nila, tapi itu tergantung sesuai selera. Yang menjadikan hidangan ini istimewa adalah perpaduan rempah-rempah dan bumbu tradisional yang meresap sempurna hingga ke dalam daging ikan.
Bahan-bahan Kerutup Ikan
- 600 gram ikan mas atau ikan nila
- Daun pisang secukupnya untuk membungkus
- 1 genggam daun kemangi
- 3 buah tomat, iris tipis
- 2 sdm air asam jawa
- 2 batang daun bawang, iris halus
- 1 sdt merica bubuk
- Β½ sdm gula pasir
- Garam dan minyak goreng secukupnya
Bumbu Halus Kerutup Ikan
- 8 butir bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 2 ruas jahe
- Garam secukupnya
Cara Membuat Kerutup Ikan
- Lumuri ikan dengan bumbu halus, lalu tambahkan garam, merica, gula pasir, dan air asam jawa.
- Aduk rata hingga ikan terlapisi sempurna.
- Masukkan irisan tomat, daun bawang, dan daun kemangi ke dalam bumbu.
- Diamkan selama 30 menit agar bumbu meresap ke dalam daging ikan.
- Bungkus ikan dengan daun pisang, sematkan ujungnya dengan lidi agar bungkusan tidak terbuka saat dimasak.
- Panaskan minyak di wajan, lalu goreng ikan yang telah dibungkus tadi hingga matang dan aromanya harum menggoda.
- Angkat dan sajikan hangat.
- Lebih mantap jika disantap bersama nasi putih hangat dan sambal nanas!
4. Ratus Belut
Ratus Belut adalah sajian khas yang unik dari daerah Jambi, khususnya dikenal di Muaro Jambi. Hidangan ini dinamai ratus karena pada awalnya menggunakan hingga ratusan jenis rempah dan daun-daunan dalam proses memasaknya.
Ciri khas gulai ini adalah penggunaan belut sebagai bahan utama, yang kemudian dimasak dalam kuah santan kental dengan campuran berbagai rempah tradisional.
Walau kini tidak lagi menggunakan ratusan jenis daun seperti dahulu, nama Ratus Belut tetap dipertahankan sebagai penghormatan terhadap tradisi. Saat ini, daun-daun yang umum digunakan antara lain, pucuk ubi, daun singkong, bayam, kangkong hingga daun katuk.
Menariknya, makanan ini tidak hanya menjadi hidangan rumahan, tapi juga sering hadir dalam acara kemasyarakatan, seperti kenduri, pertemuan keluarga besar, hingga upacara adat.
Hal ini juga disebutkan dalam buku Tradisi Kumpul Sanak di Sekernan, Muaro Jambi oleh Evawarni dkk, yang terbit pada tahun 2017. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa Ratus Belut menjadi bagian penting dalam tradisi makan bersama saat kumpul keluarga besar di Sekernan, sebuah kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi.
Bahan-bahan Ratus Belut
- 500 gram belut, bersihkan dan potong sesuai selera
- 500 ml santan kental
- Campuran daun-daunan, yang bisa dipilih beberapa sesuai ketersediaan, seperti pucuk ubi, bayam, kangkong atau katuk.
Bumbu Halus Ratus Belut
- 5 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 3 butir kemiri
- 2 cm kunyit
- 5 buah cabai rawit (atau sesuai selera)
- 2 cm lengkuas
Bumbu Pelengkap Ratus Belut
- 1 batang serai, dimemarkan
- 2 lembar daun salam
- 1 lembar daun kunyit, simpulkan
- Garam dan gula secukupnya
Cara Membuat Ratus Belut
- Haluskan semua bumbu, lalu tumis hingga harum bersama serai, daun salam, dan daun kunyit.
- Masukkan potongan belut, aduk rata hingga berubah warna.
- Tuangkan santan kental, aduk perlahan dan masak hingga mulai mendidih.
- Tambahkan campuran daun-daunan, aduk rata dan masak hingga daun layu dan bumbu meresap.
- Masak hingga kuah mengental dan berminyak.
- Sajikan hangat biasanya dengan nasi putih.
5. Gulai Tepek Ikan
Tepek dalam bahasa Jambi berarti dipipihkan, bahan utama masakan ini adalah ikan gabus atau tenggiri, sagu, telur, dan bumbu rempah. Tepek ikan memiliki tekstur yang mpuk dan kenyal.
Gulai ini memiliki ciri khas kuahnya yang mengandung santan, rempah, dan potongan nanas sehingga menghasilkan rasa asam dan gurih. Biasanya Tepek Ikan dihidangkan dalam kondisi hangat dengan taburan bawang goreng dan irisan daun kunyit.
Bahan-bahan Gulai Tepek Ikan
- 500 gram daging ikan gabus atau tenggiri (haluskan)
- 300 gram sagu tani (tapioka)
- 2 butir telur
- 4 siung bawang putih (haluskan)
- Β½ sdt garam
- ΒΌ sdt merica bubuk
- 120 ml air es
- 2 liter air untuk merebus
- Daun pisang secukupnya
Bahan-bahan Kuah Gulai
- 700 ml santan kental dari Β½ butir kelapa
- Β½ buah nanas, potong kecil
- 20 cabai merah
- 10 siung bawang merah
- 8 siung bawang putih
- 6 butir kemiri
- 1 ruas kunyit
- 2 ruas lengkuas
- 2 ruas jahe
- 1 batang serai
- Β½ sdt adas manis
- Gula, garam, penyedap rasa secukupnya
- Minyak untuk menumis
- Langkah membuat kuah gulai:
Cara Membuat Gulai Tepek Ikan:
- Campur ikan, sagu, telur, bawang putih, garam, merica, dan air es.
- Aduk hingga adonan lengket.
- Letakkan adonan di atas daun pisang yang telah dibasahi, lalu pipihkan menggunakan spatula.
- Rebus air hingga mendidih, tambahkan 1 sdm minyak goreng.
- Masukkan adonan ke dalam air mendidih. Jika matang, daun akan terlepas dan tepek akan mengapung. Angkat dan tiriskan.
- Setelah dingin, potong tepek berbentuk jajaran genjang.
Cara Membuat Kuah Gulai
- Potong kecil kunyit, jahe, lengkuas, cabai merah, dan serai.
- Haluskan kemiri, bawang merah, dan bawang putih.
- Tumis bumbu halus dengan minyak, masukkan adas manis dan potongan rempah (kunyit, jahe, dll).
- Aduk sebentar lalu angkat.
- Gunakan wajan bekas menumis untuk memasak santan, lalu masukkan bumbu yang telah ditumis.
- Aduk hingga mendidih.
- Tambahkan potongan tepek ikan, aduk hingga santan mengental.
- Masukkan potongan nanas, tambahkan garam, gula, dan penyedap sesuai selera.
- Setelah matang, angkat dan sajikan.
6. Tempoyak Ikan Patin
Tempoyak adalah tradisi kuliner warisan Melayu yang tersebar di berbagai wilayah Sumatera, Kalimantan, serta negara tetangga seperti Malaysia. Tempoyak dibuat melalui proses fermentasi buah durian.
Provinsi Jambi terkenal sebagai penghasil durian, dan di sana tempoyak ikan patin menjadi hidangan khas yang biasa ditemukan di warung makan.
Cara Membuat Tempoyak
- Ambil daging durian yang sudah matang sempurna dan buang bijinya.
- Masukkan daging durian ke dalam toples bersih.
- Tambahkan sedikit garam dan cabai rawit untuk mempercepat proses fermentasi.
- Tutup toples dengan rapat.
- Simpan toples pada suhu ruang sekitar 27Β°C.
- Diamkan selama satu minggu agar durian mengalami fermentasi.
- Setelah satu minggu, buka toples dan aduk tempoyak hingga rata. Tempoyak siap digunakan sebagai bahan masakan.
Bahan-bahan Tempoyak Ikan Patin
- 2 potong ikan patin segar
- 20 gram tempoyak
- 1 ruas kunyit
- 10 biji cabai merah keriting
- 2 siung bawang putih
- 4 siung bawang merah
- 1 sendok makan garam kasar
- 2 sendok makan gula
- Β½ liter air
- 2 batang serai
- 2 lembar daun salam
- 5 biji terung panjang (iris)
Cara Membuat Gulai Tempoyak Ikan Patin
- Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, kunyit, dan garam kasar untuk membuat bumbu kuah.
- Tumis bumbu halus tersebut bersama tempoyak hingga harum dan matang.
- Tambahkan air ke dalam tumisan bumbu, masak hingga kuah mendidih.
- Di wajan terpisah, masak ikan patin yang sudah dibersihkan bersama serai, daun salam, irisan terong panjang, dan gula. Masak hingga ikan dan terung matang dan kuah mendidih.
- Angkat ikan patin dan terung ke dalam mangkuk saji.
- Siramkan kuah tempoyak yang sudah matang ke atas ikan dan terung.
- Gulai tempoyak ikan patin siap disantap. Nikmati perpaduan aroma durian yang khas dengan rasa pedas, manis, dan asam yang lezat.
7. Kue Padamaran
Kue Padamaran adalah salah satu kue tradisional khas Jambi yang terbuat dari tepung beras, santan, gula merah, dan air daun pandan alami (daun suji). Kue ini memiliki warna hijau alami dengan tekstur lembut dan rasa manis gurih yang khas.
Biasanya, kue ini dikukus menggunakan wadah dari daun pisang berbentuk perahu kecil yang disebut Takir. Kue Padamaran sangat populer sebagai camilan berbuka puasa (takjil) selama Ramadan.
Selain itu, kue ini juga banyak dijual di pasar tradisional Kota Jambi dan sekitar kawasan Candi Muarojambi, dimana banyak penjualnya merupakan warga sekitar.
Bahan-bahan Kue Padamaran
- 120 gr tepung beras
- 375 ml santan
- 50-75 ml jus pandan atau pasta pandan
- Β½ sdt garam
- 120 gr gula merah (disisir)
- 2 sdm gula pasir
- Daun pisang dan tusuk gigi untuk wadah (takir)
Cara Membuat Kue Padamaran
- Layukan daun pisang di atas api, bentuk menjadi takir dan semat ujungnya.
- Rebus santan, jus pandan, dan garam sampai mendidih, dinginkan hingga hangat.
- Campur tepung beras dengan sedikit santan hangat, aduk rata. Tambahkan sisa santan perlahan sambil diaduk, saring adonan.
- Isi dasar takir dengan gula merah dan gula pasir, tuang adonan.
- Kukus selama 20-25 menit hingga matang
8. Sugi Raden
Sugi Raden adalah kue tradisional khas Muaro Jambi yang terbuat dari beras ketan, kelapa parut, gula merah, dan daun pandan. Kue ini memiliki tekstur kenyal dengan rasa manis yang lezat, sering dijadikan camilan pendamping minum kopi atau teh di sore hari.
Nama kue ini sendiri diambil dari nama Sultan Jambi yang sangat menyukai hidangan ini, terutama saat santai di sore hari. Kue tradisional ini juga biasa disajikan dalam acara adat, jamuan masyarakat, atau sebagai hidangan untuk tamu terhormat di Muaro Jambi.
Bahan-bahan Sugi Raden
- 200 gr beras ketan (tumbuk)
- 100 gr kelapa parut
- 80 gr gula merah (disisir)
- Sejumput garam
- 1 lembar daun pandan
- Kelapa sangrai atau serundeng (opsional, untuk taburan)
- Daun pisang (alas atau pembungkus)
Cara Membuat Sugi Raden
- Rendam beras ketan semalaman agar lebih cepat matang (opsional).
- Campur beras ketan, kelapa, gula merah, dan garam sampai rata.
- Panaskan kukusan, letakkan daun pisang dan pandan untuk aroma.
- Kukus adonan 1-2 jam hingga matang dan lunak.
Angkat, potong, dan taburi kelapa sangrai atau serundeng sebelum disajikan.
Demikian ulasan mengenai 8 kuliner khas Muaro Jambi yang wajib dicoba, lengkap dengan bahan-bahan dan cara membuatnya. Semoga bermanfaat ya.
Artikel ini ditulis oleh Aldekum Fatih Rajih, peserta magang Prima PTKI Kementerian Agama RI.
Simak Video "Mengenal Makanan Tradisional Jambi, Lekat dengan Makna Gotong Royong"
[Gambas:Video 20detik]
(mep/mep)











































