Sumatera Selatan

Olahan Dendeng Pucuk Ubi Asal Lubuklinggau, Pertama di Indonesia

M Rizky Pratama - detikSumbagsel
Selasa, 28 Okt 2025 06:00 WIB
Foto: Olahan dendeng pucuk ubi asal Lubuklinggau (M. Rizky Pratama)
Lubuklinggau -

Olahan pangan dendeng biasanya dibuat menggunakan daging sapi. Namun di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, olahan dendeng ini dibuat menggunakan daun pucuk ubi. Olahan unik ini pun menjadi jenis pangan terbaru sekaligus yang pertama di Indonesia.

Rumah produksi dendeng pucuk ubi khas Lubuklinggau ini berada di Lorong Kamadanu, Kelurahan Majapahit, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Untuk proses pembuatannya sendiri, awalnya daun pucuk ubi dibersihkan dengan dicuci menggunakan air yang mengalir. Kemudian daun pucuk ubi yang sudah bersih langsung direbus menggunakan panci dan dibilas lagi hingga akhirnya dikeringkan menggunakan spinner.

Daun pucuk ubi yang sudah kering kemudian dicacah (dipotong kecil-kecil) dan dilakukan proses pengadonan lalu dikukus. Setelah ditunggu hingga dingin, daun pucuk ubi kemudian dicetak untuk membuat bentuk seperti dendeng dan kemudian dikeringkan dengan cara dijemur seharian hingga kering.

Setelah kering, dendeng pucuk ubi tersebut digoreng secara singkat dan langsung ditiriskan. Kemudian dendeng tersebut dimasukkan ke dalam bungkus kemasan beserta paket sambal dendeng yang sudah dimasak secara terpisah sebelumnya.

Terdapat 3 varian rasa dendeng pucuk ubi ini yaitu cabai merah, cabai hijau, dan original. Harganya sendiri tidak terlalu mahal yakni Rp 20 ribu, namun jika membeli secara online harganya menjadi Rp 25 ribu. Kalau mau membeli olahan ini di toko oleh-oleh, harganya jadi Rp 27 ribu.

Dendeng pucuk ubi ini pertama kali dibuat oleh seorang guru honorer di Lubuklinggau bernama Herina Yuni Utami dengan nama Dendeng Pucuk Ubi Wak Idah. Ia mengaku dendeng dengan bahan daun pucuk ubi ini merupakan yang pertama di Indonesia.

"Dendeng pucuk ubi ini asli Lubuklinggau dan untuk saat ini pertama di Indonesia. Mungkin pernah ada dendeng pucuk ubi di daerah lain seperti Sumatera Barat, tapi belum terlalu go nasional dan perjuangan kami untuk mendapatkan BPOM itu 2,5 tahun karena kategori dendeng sayur itu baru pertama kali," katanya saat ditemui detikSumbagsel, Senin (27/10/2025).

"Hal ini dibantu juga oleh lokal POM dari BPOM Lubuklinggau supaya dinaikkan terus ke pusat supaya muncul kategori pangan yang baru. Kategori pangan yang baru itu keluar Agustus 2025 dan baru keluar izin edar BPOM-nya. Jadi ini pertama di Indonesia di kategori pangan baru," lanjutnya.

Proses pembuatan dendeng pucuk ubi Foto: M. Rizky Pratama

Herina menceritakan awalnya olahan rumah ini dibuat pada awal tahun 2020 saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia.

"Saya sebelumnya pernah jadi guru honorer. Karena suami dinas pindah-pindah, jadi saya ngajar pindah-pindah juga sambil jualan online. Kemudian ketika anak saya masuk SD, tidak mungkin pindah-pindah terus sehingga saya pindah ke Lubukkinggau dan menetap. Karena menganggur dan saya hobi jualan, jadi makanya saya coba dulu dendeng pucuk ubi," ucapnya.

"Ini awal mulanya saat itu keluarga dan tetangga lagi banyak pengangguran dan dirumahkan (PHK). Kemudian kita lihat banyak daun singkong di sekitar rumah, jadi kita iseng mau buat dendeng pucuk ubi," sambungnya.



Simak Video "Video: Demo di DPRD Lubuklinggau Sempat Memanas gegara Massa Pelajar"


(dai/dai)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork