Tips Olah Daging Kurban Cegah Kolesterol Usai Idul Adha

Tips Olah Daging Kurban Cegah Kolesterol Usai Idul Adha

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Minggu, 02 Jul 2023 09:09 WIB
Beef Bourguignon in an Enameled Cast Iron Dutch Oven
Foto: Getty Images/rudisill
Palembang -

Idul Adha identik dengan hidangan spesial berbahan utama daging hewan kurban, baik sapi maupun kambing. Namun, detikers pasti sudah sering mendengar bahwa daging-daging tersebut bisa memicu kolesterol.

Berbagai menu andalan biasanya disajikan dari olahan daging kurban, antara lain rendang, malbi, bistik, semur, kari, dendeng, pindang tulang, sampai sup dan soto. Hidangan ini memang lezat dan memanjakan lidah, tapi tidak baik bagi tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.

Dietisien dari Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Jumiaty, SGZ, RD mengatakan jika mengkonsumsi daging kurban secukupnya dan memilih potongan tanpa lemak, maka risiko terkena penyakit lebih rendah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manfaat Daging

Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari hasil olahan daging mengutip Jumiaty.

1. Mengoptimalkan Produksi Darah

Daging menjadi salah satu sumber zat besi yang baik untuk kesehatan tubuh. Saat kebutuhan zat besi dalam tubuh terpenuhi, kondisi ini membuat tubuh mampu memproduksi hemoglobin secara optimal. Hemoglobin adalah protein yang membantu darah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

ADVERTISEMENT

2. Mencegah Anemia

Kurangnya asupan zat besi dapat menyebabkan risiko anemia defisiensi besi, yang berarti tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen.

3. Mengoptimalkan Kekebalan Tubuh

Daging adalah sumber zink yang baik, yang tubuh butuhkan untuk menyembuhkan jaringan yang rusak dan mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat.

4. Mengoptimalkan Fungsi Otot

Manfaat daging juga untuk mengoptimalkan fungsi otot. Protein sangat penting untuk kesehatan otot. Protein berperan dalam membangun kembali jaringan otot yang secara alami hilang dalam keausan kehidupan sehari-hari. Protein juga membantu membangun lebih banyak otot dan sangat membantu jika melakukan latihan kekuatan.

5. Meningkatkan Kesehatan Organ Reproduksi

Kandungan mineral Zinc berperan untuk menjaga kesehatan reproduksi. Terpenuhinya kebutuhan Zinc dalam tubuh mampu meningkatkan kesuburan.

6. Mengoptimalkan Kekuatan Tulang

Daging mengandung protein yang baik untuk mengoptimalkan kesehatan tulang. Memenuhi kebutuhan nutrisi ini terhindar dari berbagai gangguan penyakit pada tulang, seperti osteoporosis.

7. Mengoptimalkan Hormon dalam Tubuh

Kandungan vitamin B atau niasin dalam daging sapi membuat fungsi tubuh dapat berjalan dengan baik. Termasuk dalam memproduksi hormon.

8. Mempercepat Proses Penyembuhan

Daging menjadi salah satu sumber zat besi yang baik untuk tubuh. Terpenuhinya zat besi mampu mempercepat proses penyembuhan jaringan maupun sel yang mengalami kerusakan.

9. Meningkatkan Ketangkasan dalam Berolahraga

Mengkonsumsi zat besi bisa meningkatkan kandungan karnosin pada otot. Karnosi yang tinggi terkait dengan penurunan kelelahan dan meningkatkan kinerja serta ketangkasan saat beraktivitas.

Masalah Kesehatan Akibat Konsumsi Daging Berlebihan

Meskipun menyimpan berbagai manfaat, tapi mengkonsumsi daging secara berlebihan juga kurang baik bagi kesehatan. Menurut Jumiaty, apabila kita mengkonsumsi daging melebihi kebutuhan, maka akan memicu terjadinya masalah kesehatan.

"Untuk mendapatkan manfaat di atas, harus diperhatikan kebutuhan yang diperbolehkan untuk mengkonsumsi daging yaitu 50-70 gram atau satu potong sedang per hari, atau 350-500 gram per minggu," ujarnya.

Berikut masalah kesehatan yang mungkin muncul dari konsumsi daging berlebihan.

1. Memicu Kolesterol Tinggi

Saat mengkonsumsi daging, Jumiaty menyarankan agar konsumen memilih daging tanpa lemak untuk mencegah penyakit tinggi kolesterol.

2. Meningkatkan Tekanan Darah

Terlalu banyak mengkonsumsi daging dapat memicu pelepasan senyawa yang bisa meningkatkan tekanan darah.

3. Kelebihan Zat Besi

Kelebihan zat besi pada tubuh dapat memicu berbagai gangguan kesehatan seperti gangguan jantung dan hati.

4. Infeksi Parasit

Daging mengandung parasit Taenia saginata yang dapat menimbulkan masalah kesehatan. Misalnya nyeri perut, mual, hingga penurunan berat badan.

5. Risiko Pengerasan Pembuluh Darah

Mengkonsumsi daging berlebihan dapat menyebabkan pengerasan pembuluh darah. Jika kondisi ini terjadi, maka ada berbagai gangguan kesehatan yang mengintai seperti gangguan jantung dan stroke.

Cara Mengolah Daging untuk Mengurangi Risiko Penyakit

Untuk mengurangi risiko kelebihan asupan daging, Jumiaty menyarankan beberapa tips sebagai berikut.

1. Kurangi Penggunaan Santan Kental

Pengolahan daging yang dicampur dengan santan kental memang amat menggoda, seperti rendang atau gulai. Namun, olahan ini berisiko meningkatkan tekanan darah dan kolesterol.

Maka, ada baiknya untuk membatasi asupan makanan ini. Alternatifnya, daging bisa diolah menjadi semur atau sup. Bisa juga dimasak tongseng tanpa santan

2. Kombinasikan dengan Sayur dan Buah

Cobalah kombinasikan sayuran ke dalam olahan daging. Sayuran yang dipadukan dengan daging merah bisa membantu mengurangi senyawa berbahaya saat proses pencernaan. Contohnya kol, tomat, bayam, daun kemangi, labu siam, sayuran hijau lainnya, atau buah nanas.

Cara ini dinilai baik untuk mengurangi kadar kolesterol. Contoh menu daging dengan campuran sayur dan buah antara lain pindang, tongseng, dan soto.

3. Menambahkan Rempah-rempah

Beberapa rempah, rimpang, atau bumbu lainnya dapat membantu menurunkan kolesterol. Misalnya:

  • Bawang putih: bisa menurunkan LDL dan trigliserida.
  • Bawang merah: memiliki senyawa polifenol yang disebut flavonoid yang bermanfaat bagi kesehatan serta membantu menurunkan kolesterol.
  • Jahe: kaya akan senyawa bioaktif sehingga dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner dengan mengontrol kadar kolesterol dalam darah.
  • Kunyit: mengandung kurkumin yang mencegah pengerasan pembuluh darah, serta memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang membantu mengurangi kadar kolesterol.
  • Kayu manis: dapat mengurangi kolesterol dan darah tinggi karena sifat antioksidan dan antimikroba, serta melancarkan aliran darah.
  • Lada hitam: memiliki kemampuan membantu tubuh mempercepat proses penyerapan rempah-rempah lainnya, serta membantu memecah sel lemak sehingga dapat mengurangi kadar kolesterol.

3. Daging Tanpa Lemak

Lemak jenuh seperti yang terkandung dalam daging merah perlu dibatasi. Karena itu, pilihlah bagian tenderloin atau daging has tanpa lemak yang cepat empuk. Cara pengolahannya pun mesti diperhatikan. Olah daging dengan cara dipanggang, bakar, kukus, atau tumis dengan sedikit minyak.

4. Minum Teh Hijau

Teh hijau mengandung flavonoid yang disebut katekin. Jumiaty mengutip para ahli, zat ini sebenarnya tidak benar-benar mempengaruhi kerja enzim yang memecah lemak. Namun, katekin bisa mengurangi penyerapan kolesterol dan meningkatkan kemampuan pembuangan kolesterol melalui feses.

5. Rutin Mengkonsumsi Apel

Apel mengandung pektin, yaitu serat larut mampu menurunkan kadar LDL. LDL inilah yang jadi biang keladi dari masalah kesehatan. Sebab, LDL yang bereaksi dengan radikal bebas bisa meningkatkan proses peradangan dan pembentukan plak di arteri.

Apel juga kaya akan polifenol. Zat yang satu ini merupakan antioksidan yang ada di kulit apel di mana kerjanya untuk memperlambat oksidasi LDL.

6. Konsumsi Alpukat dan Delima

Buah selain apel yang juga baik dikonsumsi untuk mencegah risiko makan daging adalah alpukat dan delima. Rutin mengkonsumsi dua buah ini juga dapat menjaga kolesterol dalam tubuh cenderung lebih rendah karena kandungan berikut ini.

  • Delima mengandung filosterol yang dapat menghambat penyerapan kolesterol dan meningkatkan pengeluaran garam empedu.
  • Alpukat kaya akan serat, lemak tak jenuh tunggal, polifenol, serta nutrisi fitosterol yang dapat mempertahankan kadar kolesterol dalam tubuh.


Sebagai penutup, Jumiaty mengingatkan agar kita selalu berpedoman pada pola makan dengan menu gizi seimbang. Di mana isi piring dalam satu kali makan utama adalah:
- 1/4 piring makanan pokok (nasi, ubi, jagung, dsb)
- 1/4 piring lauk berupa 1 potong lauk hewani (daging, ayam, ikan, telur)
- 1 potong lauk nabati (tempe, tahu, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah)
- 1/2 piring sayur-sayuran
- serta cukup minum air putih.

"Bijaklah dalam mengkonsumsi daging agar terhindar dari dampak penyakit yang tidak diharapkan," pungkas Jumiaty.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads