Adik Dosen Wanita yang Dibunuh Polisi di Jambi Minta Keadilan: Keluarga Terpukul

Jambi

Adik Dosen Wanita yang Dibunuh Polisi di Jambi Minta Keadilan: Keluarga Terpukul

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Kamis, 06 Nov 2025 08:30 WIB
Anis adik dosen wanita berinisial EY, meminta keadilan
Anis adik dosen wanita berinisial EY, meminta keadilan (Dok Istimewa)
Jambi -

Keluarga EY (37), dosen wanita di Bungo, Jambi, yang dibunuh dan diduga diperkosa oleh anggota polisi bernama Bripda Waldi Adiyat (22), masih merasa terpukul usai kejadian. Keluarga meminta keadilan agar pelaku mendapat hukuman setimpal.

Hal itu disampaikan oleh Anis, adik kandung EY. Dia menyebut keluarga masih merasakan duka mendalam pascakejadian pembunuhan itu.

"Keluarga terpukul, masih belum percaya kejadian ini menimpa keluarga kami," kata Anis kepada wartawan, Rabu (5/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai adik kandung yang dekat EY, Anis tak pernah menduga bahwa, sosok kakaknya yang selama ini baik, harus meninggal dengan cara yang sadis. Anis meminta penegak hukum memberi hukuman setimpal.

"Kami meminta supaya pelaku yang menghilangkan nyawa kakak saya dengan keji supaya diberikan hukuman yang setimpal, yang seadil-adilnya," kata Anis.

ADVERTISEMENT

Dia bercerita sebelum meninggal dunia, ibu EY dalam kondisi sakit. Meski demikian, Anis menyebut ibunya sudah mengiklhaskan kepergian EY.

"Orang tua awalnya tidak diberi tahu (pembunuhan EY), saya bilang nanti dikasih tahu pas pulang. Pastinya terpukul dan terkejut, sekarang sudah ikhlas," katanya.

Semasa hidup, Anis mengenang EY sebagai sosok murah hati menolong orang, dan dikenal sebagai pendidik yang baik.

"Kami berharap Polres (kepolisian) dengan cepat menyelesaikan perkara ini. Kami hanya memohon keadilan yang seadail-adilnya," ungkapnya.

Untuk diketahui EY merupakan dosen sekaligus Ketua Prodi S1 Keperawatan Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo. Sedangkan Bripda Waldi merupakan anggota Propam Polres Tebo.

Kasus ini berawal dari penemuan jenazah EY, di rumahnya si Perumahan Al-Kautsar, Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Sabtu (1/11/2025), sekira pukul 12.00 WIB. Polisi melakukan penyelidikan dan akhirnya menangkap Bripda Waldi, pada Minggu (2/11/2025), di Kabupaten Tebo, Jambi.

Kronologi Pembunuhan

Natalena mengungka peristiwa pembunuhan itu berawa dari cekcok. Keduanya bertemu di ruma korban pada Kamis (30/10/2025), sekira pukul 23.30 WIB.

Ketika di dalam rumah itu, terjadi cekcok antara Bripda Waldi dan EY yang membuat pelaku sakit hati. Namun, polisi belum mendetailkan percekcokan tersebut. Singkatnya, dari keributan pelaku menghabisi korban.

"Adanya cekcok setelah memasuki rumah korban. Pelaku diduga emosi dan kemudian melakukan peristiwa pembunuhan tersebut," ujarnya.

Lebih lanjut, Natalena mengungkap sejauh ini motif pembunuhan dilatarbelakangi masalah asmara hingga terjadi percekcokan malam itu. Bripda Waldi dan EY berkenalan sejak April 2025, hingga berlanjut dengan komunikasi intens.

"Kenalan dimulai April, pada bulan Mei sudah terjadi komunikasi intens, kemudian terjadi adanya hubungan tanpa status. Hubungan tanpa status ini dibilang pacar iya, dibilang teman iya, dibilang dekat iya. Yang jelas punya hubungan dan ketemu," ungkapnya.

Setelah korban tewas, Bripda Waldi kabur dari rumah tersebut. Dia membawa sejumlah barang berharga korban berupa emas, ponsel, mobil Honda Jazz putih, dan motor PCX.

"Untuk motor dan mobil dibawa dengan cara dilansir," ujarnya.

Pelaku sempat memakai wig sebagai penyamaran saat mengambil mobil korban, agar tak dicurigai oleh tetangga korban.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads