Dikira Pingsan, Nyawa Bos Gadai di Jateng Melayang Perkara Tak Beri Diskon

Regional

Dikira Pingsan, Nyawa Bos Gadai di Jateng Melayang Perkara Tak Beri Diskon

Tim detikJateng - detikSumbagsel
Minggu, 28 Sep 2025 12:00 WIB
Rumah Ika Rahmawati (43) tewas diduga dibunuh di rumahnya kawasan Perum Banjardowo Baru, Karangroto, Kecamatan Genuk, Semarang.
Foto: Rumah Ika Rahmawati (43) tewas diduga dibunuh di rumahnya kawasan Perum Banjardowo Baru, Karangroto, Kecamatan Genuk, Semarang. (Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Semarang -

Seorang wanita bernama Ika Rahmawati (43) di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), ditemukan tewas di rumahnya. Semula korban diduga pingsan, namun akhirnya terungkap bahwa bos gadai tersebut tewas dibunuh oleh nasabahnya sendiri.

Jasad korban ditemukan di rumahnya yang berada di Perum Banjardowo Baru, Karangroto, Genuk, Kota Semarang. Jasadnya ditemukan adiknya pada Kamis (18/9) petang. Adik korban sempat meminta pertolongan warga karena melihat kakaknya yang tak kunjung bangun dari kasur.

Warga lalu menemukan bekas jeratan di leher korban. Hal itulah yang membuat warga sadar bahwa korban telah tewas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya itu dikira pingsan, masih dikasih minyak kayu putih sama ibu-ibu. Ditemukannya di atas kasur, kayak orang tidur. Makanya sempat mau dibawa ke rumah sakit, pinjam mobil Pakdhe (saya). Pas datang ke sana ternyata sudah meninggal," kata tetangga korban Giyanto saat ditemui di lokasi, Senin (22/9/2025).

Giyanto menyebut tak ada rekaman CCTV saat insiden itu terjadi. Sebab, kompleks tempat tinggal korban terjadi mati listrik.

ADVERTISEMENT

"Hari Kamis (18/9) itu mati lampu dari jam 09.00-16.00 WIB sore. CCTV juga ikut mati. Jadi nggak ada rekaman. Mungkin masih bisa dilacak dari HP kalau tersambung," katanya.

Tak lama usai insiden tersebut, pelaku ditangkap. Ternyata, pelaku tak lain adalah nasabah korban.

"Kemudian tim dari Resmob bekerja sama dengan Polsek melakukan serangkaian penyelidikan. Kita memeriksa keterangan saksi, kemudian menganalisa beberapa transaksi dan beberapa CCTV, didapatkan informasi bahwa yang melakukan tindak pidana ini adalah saudara LL," ujar Wakasatreskrim Polrestabes Semarang AKP Agung Joko di kantornya, Kamis (25/9/2025).

Pada tanggal 20 September 2025, tersangka berikut barang bukti diamankan oleh tim dari Resmob Polrestabes Semarang bekerja sama dengan Polsek Genuk. Agung berkata, LL diamankan di rumah mertuanya.

"Ada saat diamankan, kalung masih dalam penguasaan tersangka," kata Agung.

Polisi memastikan bahwa pembunuhan tersebut bermula ketika pelaku LL menggadai motornya kepada korban. Pelaku menggadai Rp 6 juta dan menerima Rp 5,4 juta untuk jangka pelunasan satu minggu.

Dua hari kemudian, pelaku datang lagi ke rumah korban berniat menebus motornya. Kepada korban, pelaku meminta diskon dengan alasan bisa melunasi sebelum jatuh tempo. Korban menolak.

"Si tersangka minta keringanan, korban tidak menyepakati. Terjadi cekcok, akhirnya tersangka ini merasa sakit hati," ungkap Agung.

Setelahnya tersangka berpura-pura izin ke kamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi, tersangka langsung melakukan pembekapan dari belakang dengan cara menggunakan tangan kosong. Lalu dengan siku, mengenai leher korban.

"Saat itu juga tersangka menarik kalung dari korban, kalungnya ada dua. Kemudian setelah dibekap kurang lebih agak lama, sehingga korban ini tidak berdaya dan si tersangka menjatuhkan korban di lantai," papar Agung.

LL kemudian memanggil temannya yang menunggu di luar. Saat itu, LL berbohong kepada temannya yang menjadi saksi. Pelaku berbohong bahwa korban terpeleset dari kamar mandi dan jatuh usai wudhu, kemudian pingsan.

LL lantas meminta tolong kepada temannya untuk mengangkat korban ke atas kasur. Setelah selesai, tersangka meminta tolong pada saksi ini untuk mengeluarkan motornya, tetapi saksi hanya menggeser sedikit dari tempat dia parkir.

Setelah itu tersangka dan temannya meninggalkan rumah korban. Kata Agung, setelah kejadian tersangka bersama saksi menuju ke daerah Pantai Cipta Semarang untuk menenangkan diri.

"Jadi antara saksi dan tersangka ini sama-sama panik karena kejadian itu. Kemudian berusaha untuk menenangkan diri dengan cara pergi ke pantai," tuturnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads