Dua orang oknum polisi di Jambi diamankan usai mencuri minyak Pertamina. Pelaku ditangkap saat kedapatan melakukan penyadapan minyak dari pipa Pertamina secara ilegal (ilegal tapping).
Kedua oknum polisi itu diamankan Tim Pengamaan Pertamina di jalur trunk line pompaan produksi dari MGS KAS ke MOS TPN Pertamina EP Field Jambi, pada Rabu (24/9/2025) dini hari. Kegiatan ilegal ini diindikasikan sebagai proses pencurian crude oil di KM 12, Desa Pondok Meja Kec. Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.
Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Jambi Kompol M. Amin Nasution membenarkan penangkapan tersebut. Kata dia, dua polisi tersebut sudah diamankan di Bidang Propam Polda Jambi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, benar terkait kabar tersebut saat ini kedua oknum Polisi tersebut telah diamankan oleh Bid Propam Polda Jambi untuk dilakukan pemeriksaan," kata Amin, Kamis (25/9/2025).
Amin belum menyampaikan identitas kedua oknum polisi tersebut, maupun peran dari keduanya.
"Masih proses, belum dikasih sama penyidik untuk identitasnya," ujarnya.
Amin memastikan jika terbukti, keduanya akan dikenakan sanksi etik kepolisian dan ditindak sesuai hukum pidana.
"Apabila nanti terbukti melakukan pelanggaran kode etik, disiplin atau pidana akan ditindak tegas dan diproses sesuai hukum yang berlaku," ungkapnya.
Proses penggagalan ini terjadi akibat kecurigaan tim pengamanan dari Pertamina EP Field Jambi sejak pukul 22.30 WIB, Selasa (23/9), yang melihat dua orang tak dikenal di area TKP saat tim melakukan pemantauan rutin. Setelah mendapati adanya truk bak tinggi sedang terparkir di area TKP. Selanjutmya petugas keamanan melakukan penyergapan dan berhasil mengamankan lima orang yang dua di antaranya berstatus polisi.
Beberapa barang bukti yang diamankan diantaranya adalah selang ukuran 1 inci sepanjang hampir 50 meter, 1 set keran titik ilegal tapping masih melekat di jalur trunk line, 3 unit kendaraan R4, 1 unit kendaraan R2, 4 buah HP, 2 buku tabungan, 1 buah dompet dan 2 kartu seleksi bintara Polri.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Yunianto mengaprisiasi kerja keras tim PEP Jambi Field dan kepolisian setempat atas upayanya dalam mengungkap kejadian ini.
Terkait adanya oknum yang terlibat, Yunianto sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh para pelaku tersebut. Dia menegaskan bahwa dalam mencapai target operasi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, maka setiap barrel minyak yang diproduksikan akan sangat berarti.
"Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengawal produksi di wilayah Sumbagsel juga termasuk dalam pengamanan jalur produksi, hal yang terjadi sangat disayangkan apabila di kemudian hari terdapat indikasi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab berupaya untuk mengambil untung secara sepihak yang melanggar hukum," katanya dalam keterangan tertulis.
(dai/dai)