Seorang bocah perempuan berinisial MZA (10) di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra) tewas usai lehernya digorok. Pelaku adalah RH (18), remaja pria yang diduga melakukan aksi nekat tersebut lantaran dendam karena kerap diejek korban.
Dilansir detikSulsel, aksi pembunuhan itu dilakukan saat korban hendak dalam perjalanan ke tempat mengaji di Desa Wundubite, Kecamatan Polipolia, Kolaka Timur, Jumat (5/9) sekitar pukul 06.30 Wita. Korban saat itu sedang bersama adik laki-lakinya, W (7).
Kasi Humas Polres Kolaka Timur Iptu Irwan Pansha menjelaskan, korban pergi mengaji bersama adik laki-lakinya berinisial W di Desa Wundubite, Kecamatan Polipolia, Kolaka Timur. Saat itulah, korban dan adiknya diadang oleh pelaku RH.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban bersama adiknya ini mau pergi mengaji, lalu diadang oleh pelaku," kata Irwan dalam keterangannya, Jumat (5/9/2025).
Pelaku sendiri mengadang korban sembari membawa parang. Melihat hal itu, korban dan adiknya bergegas melarikan diri ke kebun milik warga.
"Pelaku ini terus mengejar korban hingga ke kebun," sambung Irwan.
Namun, pelaku mengejar korban hingga akhirnya diserang menggunakan parang.
"Pelaku membunuh korban (menggorok) di bagian leher dengan menggunakan parang," tuturnya.
Irwan menyebut, adiknya yang melihat peristiwa tersebut langsung berlari meminta pertolongan. Hingga akhirnya warga turun tangan ke lokasi dan menemukan korban dalam kondisi terluka pada area leher.
"Adik korban lari menuju ke tempat mengaji untuk minta tolong. Selanjutnya warga menemukan korban sudah dalam kondisi terluka di bagian leher," ujar dia.
"Korban (sempat berupaya) ditolong dan dibawa ke RSUD Ladongi, tapi nyawa korban tidak tertolong," katanya.
Polisi telah mengamankan pelaku RH. Penyelidikan sementara, pelaku diduga membunuh korban karena dendam sering diejek. Namun hingga kini, polisi masih mendalami lebih lanjut motif pelaku tersebut.
"Kami juga belum paham kata-kata (ejekan) yang dilontarkan sampai dendam ini pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Kolaka Timur AKP Ahmad Fatoni saat dimintai konfirmasi terpisah.
(dai/dai)