Enam perampok sadis yang melukai pria di Palembang, Sumatera Selatan, sudah ditangkap. Dalam aksinya, mereka memiliki peran masing-masing. Saat ini, polisi tengah memburu otak komplotan tersebut.
Kasubdit Jatanras Polda Sumsel AKBP Tri Wahyudi mengatakan dalam aksinya para pelaku yang menamai komplotanbya 'X Berani' itu mengakui tak mengenali korban, dan awalnya hendak mengejar musuh mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada awalnya (para pelaku) mencari musuhnya, tapi di jalan melihat korban (yang tak dikenal pelaku) melintas di tempat sepi," kata Tri di Mapolda, Selasa (5/8/2025).
Saat bertemu di jalan dan menghentikan korban, kata dia, para pelaku memiliki peran masing-masing. Tri memastikan aksi ini diotaki oleh pelaku yang masih dalam pengejaran inisial RB.
"Jadi yang punya ide merampok korban, pelaku inisial RB (DPO)," katanya
Saat beraksi setelah dapat ide dari RB, kata Tri, pelaku Irwani Febriayadi (27) dan Dandi (26), kala itu bertugas memepet dan menghadang laju motor korban.
Setelah korban berhenti dan terguling di TKP, pelaku Candra Putra Kusuma (20), langsung memeriksa tubuh korban dan mengambil handphone korban secara paksa dengan menodongkan pisau.
Sedangkan, Aldi Hajaya Satria (20), saat itu peran sebagai joki motor yang membonceng RB (DPO). Dan pelaku Aldi Hajaya Satria (20) dan Rahmat Bagus Sapriansyah (22), bertugas menganiaya memukul korban.
"Untuk masing-masing peranya, Wani dan Dandi memepet dan menghadang korban, Candra mengambil HP dan mengancam korban dengan pisau, Aldi membonceng RB (dpo), lalu Rahmat dan Aldino memukul korban," jelasnya.
Usai meninggal korban dalam kondisi berlumur darah, katanya, para pelaku langsung menjual hp hasil rampasan ke keluarga salah satu pelaku yang juga dikelabui pelaku.
"Keluarga (salah satu) pelaku membeli hp (korban) tersebut untuk keperluan bekerja, dan mangetahui kalau hp tersebut milik pelaku," katanya.
Uang hasil penjualan hp itu, lanjutnya, langsung digunakan pelaku untuk membeli minuman keras dan makan-makan. "(Uang hasil jual hp korban) untuk minum-minum (miras) dan makan," katanya
Para pelaku ini, katanya, berdasarkan pemeriksaan terlibat dalam percobaan perampokan di Jalan Sumpah Pemuda, Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang. Hanya saja, katanya, saat itu aksi para pelaku ini gagal karena calon korban berhasil menyelamatkan diri.
"Iya, pada pelaku terlibat penghadangan di Momea (Jalan Sumpah Pemuda), tetapi belum sempat melakukan tindak pidana," jelasnya.
(csb/csb)