Pembunuh Ojol Wanita di Gresik Ditangkap, Motif karena Dendam Lama

Regional

Pembunuh Ojol Wanita di Gresik Ditangkap, Motif karena Dendam Lama

Jemmi Purwodianto - detikSumbagsel
Selasa, 29 Jul 2025 08:30 WIB
Tampang pelaku pembunuhan driver ojol wanita asal Sidoarjo yang jenazahnya dibuang di Gresik.
Foto: Tampang pelaku pembunuhan driver ojol wanita asal Sidoarjo yang jenazahnya dibuang di Gresik. (Istimewa)
Gresik -

Pelaku pembunuhan driver ojek online (ojol) berinisial SAC (30) yang jasadnya dibuang di tepi jalan di Gresik dalam kondisi terbungkus karung dan plastik, akhirnya ditangkap polisi. Pelaku adalah SR (36) mengaku menghabisi nyawa korban karena dendam lama.

Dilansir detikJatim, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mehenu menyebut pelaku adalah warga asal Sidoarjo yang kini tinggal di Menganti, Gresik. Dia diamankan di kontrakannya di kawasan Menganti, Gresik.

"Pelaku diamankan di rumah kontrakannya daerah Menganti," kata Rovan, Senin (28/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menerangkan, antara korban dengan tersangka sudah saling mengenal sejak 2021. Saat itu, korban menawarkan kepada pelaku untuk bisa masuk PNS.

"Korban menawarkan pelaku untuk menjadi PNS, sehingga pelaku memberikan uang kepada korban sebesar Rp 5 juta," kata Rovan.

ADVERTISEMENT

Setelah memberi uang itu, kata Rovan, pelaku kerap menanyakan pengangkatan PNS yang dijanjikan korban. Namun hingga tahun ke tahun, janji tersebut tak juga dipenuhi korban. Pelaku pun merasa tertipu dan meminta uang itu dikembalikan.

"Karena tidak masuk PNS, pelaku meminta uangnya kembali. Namun korban beralasan masih diusahakan," tambahnya.

Lalu, pelaku mengundang korban untuk datang ke tempat fotokopi di kawasan Sidoarjo. Pelaku menawarkan kepada korban bekerja freelance.

"Namun saat di lokasi kejadian, pelaku membunuh korban hingga meninggal," kata Rovan.

Seperti diketahui, korban berinisial SAC ditemukan tergeletak di pinggir Jalan Karangandong, Kecamatan Kedamean pada Minggu pagi pukul 06.00 WIB.

Mayat korban pertama kali ditemukan warga yang tengah mencari rumput. Kondisi korban saat itu terbungkus plastik hitam dan kardus, diikat rapi dengan tali rafia. Jenazah langsung dibawa ke RSUD Ibnu Sina untuk diidentifikasi dan diautopsi.

SAC terakhir kali terlihat pada Sabtu (26/7) sore sekitar pukul 15.30 WIB. Korban diduga dibunuh, karena dari hasil autopsi menunjukkan sejumlah luka di tubuh korban.

Hasil autopsi menunjukkan terdapat luka lebam keunguan pada dada sebelah kiri dan punggung. Kemudian pada bagian kepala, terdapat delapan luka robek dengan ukuran antara 2 cm sampai 6,5 cm. Korban dinyatakan meninggal dunia akibat kekerasan benda tumpul di bagian kepala.

"Ada sejumlah luka di bagian kepala. Yang paling parah ada pendarahan di puncak kepala hingga bagian belakang kepalanya," kata Kapolres Gresik AKPB Rovan Richard Mehenu.

Dokter juga menemukan adanya cairan putih yang diduga sperma di dalam alat kelamin korban. Terdapat luka sobek lama, tetapi tidak ditemukan tanda luka baru.

"Ditemukan cairan putih di alat kelamin. Sehingga kami akan lakukan pemeriksaan lanjutan pada organ dalam, vagina dan kuku jari," lanjut Rovan.

"Dugaan sementara korban mengalami kekerasan fisik di kepala sebelum meninggal dunia. Saat ini kita masih menunggu hasil toksikologi lambung dan darah, serta hasil laboratorium dari swab vagina dan kuku tangan kanan," sambungnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads